Hujan Deras, Tebing Tanjakan Nangsi Ciamis Longsor, Jalan Panumbangan-Majalengka Terancam Putus

Jalan penghubung Panumbangan (Ciamis)- Majalengka terancam putus menyusul runtuhnya tebing sisi jalan di Tanjakan Nangsi Ciamis

Penulis: Andri M Dani | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa/ dok warga-Edi Rohendi
Terancam putus- Ruas jalan penghubung Panumbangan(Ciamis) – Cipasung (Majalengka) di Tanjakan Nangsi Dusun Pasirjaya Rt 01 RW 02 Desa Buanamekar Panumbangan ini terancam putus setelah tebing setinggi 10 meter dibawahnya longsor akibat guyuran hujan lebat dua hari terakhir 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Jalan penghubung Panumbangan (Ciamis)- Majalengka terancam putus menyusul longsornya tebing sisi jalan di Tanjakan Nangsi Dusun Pasir Jaya Rt 01 RW 02, Desa Buanamekar, Panumbangan, Kabupaten Ciamis, menyusul hujan deras yang mengguyur dua hari terakhir.

“Kejadian pertamanya hari Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 15.20 waktu hujan besar. Kemudian tambah lagi kemarin hujan, longsor tambah panjang,” ujar Edi Rohendi (30), warga setempat, Selasa (25/10/2022).

Tebing yang runtuh tersebut menuut Edi setinggi 10 meter dan panjangnya sekitar 10 meter. Runtuhnya tebing tersebut sangat mengancam ruas jalan yang ada di atasnya.

Sebagian bahu jalan yang menghubungkan Desa Sindangbarang-Buanamekar (Panumbangan) – Cipasung (Majalengka) tersebut raib tergerus longsor.

“Kalau dibiarkan, longsor bisa bertambah parah ruas jalan akan putus. Apalagi sekarang hujan lebat turunnya nyaris tiap hari,” katanya.

Ruas jalan Tanjakan Nangsi tersebut merupakan jalur alternatif ketika Nagreg macet parah.

“Biasanya waktu arus mudik macet parah di Nagreg, jalau jalan ini biasa digunakan sebagai jalan alternatif dari arah Wado lewat Tanjakan Nangsi kemudian keluar ke arah Pamoyanan terus ke Ciawi Tasikmalaya,” jelas Edi.

Selain sering digunakan sebagai jalur alternatif, Tanjakan Nangsi di Dusun Pasirjaya Buanamekar Panumbangan merupakan jalur elf BP trayek Cipasung (Majalengka)-Bandung (Stasiun Hall).

Menyusul runtuhnya tebing yang mengancam jalan penghubung Panumbangan–Majalengka tersebut kini warga memasang rambu alakadarnya dari potongan bambu. Tapi arus kendaraan masih dibiarkan melintas termasuk truk.

“Lokasi Tanjakan Nangsi tersebut tidak jauh dari sisi Sungai Citanduy,” ungkap Edi yang juga pegiat Komunitas Peduli Sungai (KPS) Citanduy Hulu tersebut.

Selain itu hujan juga telah membuat rumah Kosim (57) di Dusun Pasirjaya Rt 03 RW 03 Desa Buana Mekar terancam ambruk akibat retakan tanah yang terjadi Senin (24/10) sore.

“Halaman rumah, dapur dan lantainya retak-retak,” imbuhnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved