ESDM dan IAFMI Upayakan Pasokan Minyak dan Gas Tetap Mampu Memenuhi Kebutuhan Kasional

Ketua Umum IAFMI Taufik Aditiyawarman mengatakan, FFPM tahun ini mengusung tema “Recovering and Transforming the Industry”.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
SKK Migas bersama dengan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) kembali menyelenggarakan Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) di Hotel Pullman Kota Bandung, 18-20 Oktober 2022. Pada hari pertama, acara dibuka Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil selaku tuan rumah sekaligus ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET). 

"Nah kalau jargas ini bisa (dimanfaatkan) akan menjadikan penyerapan tenaga kerja lokal makin banyak. Makanya kami mohon dipahami," kata Emil.

Dwi Soetjipto selaku perwakilan SKK Migas, mengatakan bahwa bangsa Indonesia perlu bersiap siaga menghadapi 3 hal yang menjadi situasi global, yakni ancaman resesi, transisi energi dari fosil menjadi energi terbarukan, dan energy security kaitannya dengan prospek Liquid Natural Gas (LNG).

Menurutnya, tantangan terbesar industri migas saat ini, khususnya di Indonesia, adalah profil fasilitas produksi migas yang 69 persen diantaranya sudah berusia di luar masa pakainya (lebih dari 30 tahun).

Di sisi lain, aktivitas utama migas di tahun 2022 ini menunjukkan ada peningkatan baik dari segi eksplorasi maupun eksploitasi.

Baca juga: Kapal Pertamina Bawa Minyak Mentah dari Rusia Dibegal di Laut Denmark oleh Aktivis Greenpeace

Itu artinya, diperlukan berbagai langkah agar produksi migas tetap berjalan lancar tanpa adanya hambatan berarti.

Permasalahan utama yang menjadi penghambat produksi migas juga perlu segera diatasi, yaitu masalah pipeline (instalasi pipa) dan sistem kelistrikan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved