ESDM dan IAFMI Upayakan Pasokan Minyak dan Gas Tetap Mampu Memenuhi Kebutuhan Kasional
Ketua Umum IAFMI Taufik Aditiyawarman mengatakan, FFPM tahun ini mengusung tema “Recovering and Transforming the Industry”.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
"Nah kalau jargas ini bisa (dimanfaatkan) akan menjadikan penyerapan tenaga kerja lokal makin banyak. Makanya kami mohon dipahami," kata Emil.
Dwi Soetjipto selaku perwakilan SKK Migas, mengatakan bahwa bangsa Indonesia perlu bersiap siaga menghadapi 3 hal yang menjadi situasi global, yakni ancaman resesi, transisi energi dari fosil menjadi energi terbarukan, dan energy security kaitannya dengan prospek Liquid Natural Gas (LNG).
Menurutnya, tantangan terbesar industri migas saat ini, khususnya di Indonesia, adalah profil fasilitas produksi migas yang 69 persen diantaranya sudah berusia di luar masa pakainya (lebih dari 30 tahun).
Di sisi lain, aktivitas utama migas di tahun 2022 ini menunjukkan ada peningkatan baik dari segi eksplorasi maupun eksploitasi.
Baca juga: Kapal Pertamina Bawa Minyak Mentah dari Rusia Dibegal di Laut Denmark oleh Aktivis Greenpeace
Itu artinya, diperlukan berbagai langkah agar produksi migas tetap berjalan lancar tanpa adanya hambatan berarti.
Permasalahan utama yang menjadi penghambat produksi migas juga perlu segera diatasi, yaitu masalah pipeline (instalasi pipa) dan sistem kelistrikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ffpm-di-hotel-pullman-kota-bandung.jpg)