Sampah Ratusan Ton di Bandung Barat Terlambat Diangkut Imbas Jalan Licin ke TPA Sarimukti

Sampah ratusan ton di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap terlambat diangkut akibat jalan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Kondisi di TPS UPT Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB yang dipenuhi sampah akibat jalan TPA Sarimukti penuh lumpur, Rabu (19/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sampah ratusan ton di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap terlambat diangkut akibat jalan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB, licin dan dipenuhi lumpur setelah diguyur hujan deras.

Kondisi jalan yang berlumpur itu menyebabkan adanya antrean truk sampah yang cukup panjang. Sehingga sopir truk harus menunggu hingga beberapa jam untuk membuang sampah ke tempat pembuangan di ujung TPA Sarimukti.

Bendahara UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Agus Hermawan, mengatakan, dalam sehari pihaknya mengangkut hingga 160 ton sampah dari 10 kecamatan.

Sehingga jika terlambat sehari sampai dua hari ada 160 ton hingga 300 ton lebih sampah menumpuk di TPS. 

"Penumpukan di TPS ya ada karena terlambat diangkut, kalau sehari rata-rata 160 ton. Kkalau dua hari tinggal ditambahkan saja berarti ada 300 ton yang terlambat diangkut," ujar Agus saat ditemui di kantornya, Rabu (19/10/2022).

Kendati demikian, pihaknya memastikan keterlambatan pengangkutan sampah tersebut tidak terjadi dengan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Pengangkut Sampah Keliling di Bandung Barat Dimarahi Warga, Imbas Licinnya Jalan ke TPA Sarimukti 

Sehingga penumpukan sampah di setiap TPS pun hanya terjadi satu hingga dua hari.

"Jadi bukan tidak terangkut sampai seminggu. Hanya telat sehari atau dua hari. Jadi misalnya (sampah) yang harusnya terbuang Senin itu baru bisa dibuang Selasa atau Rabu," katanya.

Agus mengatakan, meski kondisi jalan TPA Sarimukti berlumpur, pihaknya tetap melayani pengangkutan sampah dari 10 kecamatan tersebut meskipun sopir truk harus bekerja lembur sampai larut malam.

"Ini juga banyak truk yang baru datang, padahal mereka sudah antre dari hari kemarin. Jadi kasihan sopir kan harus menginap di TPA karena antre membuangnya," ucap Agus.

Untuk saat ini, kata dia, UPT Kebersihan memiliki 37 unit truk sampah yang bisa beroperasi dan dalam sehari ada 50 rit pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti

"Sebetulnya jumlah armada belum ideal, karena cuma ada 37 yang aktif. Idealnya kan 100-an armada. Tapi dimanfaatkan saja yang ada, sehari itu 50 rit karena satu mobil ada yang dua rit," ujar Agus. 

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Cileunyi Bandung, Sebulan Lebih Tak Diangkut Padahal Retribusi Lancar

Dengan kondisi TPA Sarimukti yang saat ini masih berlumpur, pihaknya meminta Pemprov Jabar bisa segera melakukan perbaikan agar pembuangan sampah dari KBB maupun daerah lainnya bisa berjalan maksimal. 

"Karena sopir juga banyak yang mengeluh, selain harus antre lama sampai menginap, jalannya juga bahaya. Jadi di sana berlumpur, bahkan truk sampah Cimahi ada yang sampai terguling. Kan kasihan kalau seperti itu," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved