Apa Itu Paracetamol dan Kegunaannya pada Anak serta Ciri-ciri Alergi Paracetamol

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi pemerintah untuk menghindari sementara penggunaan obat paracetamol sirup, khususnya pada golongan usia anak.  

Hal ini menyusul adanya kasus gagal ginjal akut pada anak dimana penyebabnya masih misterius.

Imbauan tersebut dilakukan sampai berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal.

"Sebagai kewaspadaan dini, maka IDAI mengeluarkan rekomendasi parasetamol sirup ini. Ini kewaspadaan dini saja. Kalau untuk melarang dan menarik obat bukan wewenang kami."

"Tapi hanya memang sebagai allertness. Bukan sebagai penyebab tunggal," Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat konferensi pers virtual, Selasa(18/10).

Lalu apa kegunaan paracetamol terutama paracetamol cair?

Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum untuk anak-anak.

Paracetamol sering digunakan untuk mengobati sakit kepala, sakit perut, sakit telinga, dan gejala pilek.

Paracetamol juga dapat digunakan untuk menurunkan suhu tinggi (demam).

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, IDAI Bantah Rekomendasikan Stop Penggunaan Paracetamol Cair

Paracetamol untuk anak-anak tersedia dalam bentuk tablet, sirup, maupun supositoria.

Mengutip situs NHS, 6 poin penting yang perlu diketahui seputar paracetamol anak, yaitu:

1. Paracetamol untuk anak-anak memiliki kekuatan yang berbeda, termasuk sirup (120 mg dan 250 mg).

Kekuatan dan dosis paracetamol tergantung pada usia anak (dan terkadang berat badan), jadi selalu periksa petunjuknya dengan cermat.

2. Anak akan mulai merasa lebih baik sekitar 30 menit setelah minum paracetamol tablet atau sirup.

Supositoria dapat memakan waktu hingga 60 menit untuk bekerja sepenuhnya.