Dedi Mulyadi Bikin Nangis Sekampung, Pertemukan Bocah Ditinggal Ayah Sejak Lahir dengan Keluarganya

Perjuangan Kang Dedi Mulyadi dalam membantu warganya memang tak perlu diragukan lagi. Ia kerap membantu

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Dedi Mulyadi Bikin Nangis Sekampung, Pertemukan Bocah Ditinggal Ayah Sejak Lahir dengan Keluarganya 

TRIBUNJABAR.ID -  Perjuangan Kang Dedi Mulyadi dalam membantu warganya memang tak perlu diragukan lagi. Ia kerap membantu dan memberikan solusi hingga permasalahan tersebut tuntas.

Seperti yang dilakukannya belum lama ini. Saat kunjungan ke Desa Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, ia bertemu dengan seorang anak yang rupanya tak pernah melihat wajah bapaknya. Sebab sejak lahir anak tersebut ditinggal oleh sang bapak.

Anak bernama Ramdani (10) itu lahir dari pasangan Budi Ahmad Zakaria dan Isoh Nuryani yang menikah pada tahun 2010 di Purwakarta. Dua tahun pernikahan atau tahun 2012, Ramdani lahir.

“Dua hari anak saya lahir kemudian bapaknya pergi tanpa pesan apapun, gak cerita apa-apa,” ujar Isoh.

Isoh menceritakan awalnya ia mengenal suaminya yang berasal dari Garut saat sama-sama bekerja sebagai petani di Bungursari. Sebulan kenal ia langsung menikah dengan Budi sah secara agama dan hukum. Hingga akhirnya dua tahun berselang lahirlah sang anak, Ramdani.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bagikan Video Putrinya Masih Bayi, Berdoa Tetap Tegar, Netizen Banyak yang Menangis

Dedi Mulyadi Bikin Nangis Sekampung, Pertemukan Bocah Ditinggal Ayah Sejak Lahir dengan Keluarganya
Dedi Mulyadi Bikin Nangis Sekampung, Pertemukan Bocah Ditinggal Ayah Sejak Lahir dengan Keluarganya (dok.dedi mulyadi)

Dua hari berselang setelah anaknya lahir, Budi tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Bahkan hingga kini status Isoh masih menjadi istri Budi karena tidak ada proses cerai. Sejak saat itu Isoh merawat Ramdani seorang diri dengan dibantu oleh kakak dan ibunya di kampung.

“Saya setiap hari kadang ngojek atau kalau lagi panen saya ikut ngarit di sawah, apa saja dikerjakan,” ucap Isoh.

Ramdani sendiri mengaku ingin sekali bertemu dengan bapaknya saat ditanya oleh Kang Dedi. Bahkan ia sampai menangis saat mengungkapkan rasa inginnya itu.

“Semangat. Siapa sih yang gak sedih pingin ketemu sama bapak yang sudah lebih dari 10 tahun,” ujar Kang Dedi.

Kang Dedi kemudian menitipkan pesan agar Ramdani terus semangat dan rajin. Sebab sebagai anak yang lahir dari keprihatinan harus bisa menitipkan diri dan kreatif agar sukses. Jangan sampai hidup menyerah pada nasib dan keadaan.

Ia pun bertekad akan membantu Ramdani untuk bertemu dengan bapaknya. “Harusnya tanggung jawab dong. Kalau istri ada mantannya, kalau anak gak ada bekasnya. Semangat terus nanti kita cari bapak ke Garut,” katanya.

Setelah pertemuan tersebut Kang Dedi memberikan sejumlah uang kepada Isoh untuk dibelikan domba sebagai modal beternak. Selain itu Kang Dedi juga membelikan sejumlah bahan pokok sebagai modal tambahan warung kakak Isoh yang selama ini membantu perekonomian mereka.

Sehari berselang Kang Dedi Mulyadi bersama Isoh dan Ramdani mulai melakukan penelusuran dengan mendatangi KUA Bungursari. Setelah menunggu akhirnya pihak KUA berhasil menemukan data pernikahan orang tua Ramdani yang juga terdapat alamat bapaknya di Garut.

“Alhamdulillah alamatnya bisa ditemukan berkat bantuan dan pelayanan dari KUA Bungursari,” ujar Kang Dedi.

Hari berganti Kang Dedi beserta Isoh dan Ramdani kembali menelusuri keberadaan Budi. Berbekal alamat dan ingatan Isoh yang pernah tinggal bersama suaminya di Garut, mereka pun mulai melakukan penelusuran.

Hingga akhirnya alamat Budi pun berhasil ditemukan di Desa Dunguswiru, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut.

Untuk memastikan keberadaan Budi, Kang Dedi turun dari mobil tanpa ditemani oleh Isoh dan Ramdani. Ia kemudian bertanya kepada sejumlah warga yang ternyata mengenal sosok Budi. Sayangnya Budi kini sedang berada di Kalimantan bekerja di perkebunan sawit.

Tak patah arah Kang Dedi tetap menuju rumah Budi dan akhirnya bertemu dengan ibunya yang bernama Elis. Sang ibu pun membenarkan bahwa anaknya pernah menikah dengan seorang perempuan di Purwakarta.

Rupanya Budi sudah tiga kali menikah dan total memiliki empat anak termasuk Ramdani. Elis sendiri mengaku ingin bertemu dengan cucu di Purwakarta tapi tidak mengetahui alamatnya.

“Pingin atuh ke sana tengok cucu, tapi gak tahu alamatnya,” ucap Elis.

Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kebahagiaan dengan Belanja Bareng Sang Anak di Tengah Isu Perceraian: Tetap Tegar

Bagi Kang Dedi Mulyadi saat ini bukan saatnya saling menyalahkan pihak ibu atau pihak bapak. Terpenting adalah urusan Ramdani yang ingin sekali bertemu dengan bapaknya.

Kang Dedi lantas meminta Elis untuk ikut dengannya. Saat sampai di mobil Elis tak menyangka jika menantu dan cucunya ada di dalam.

Sontak saat pintu mobil dibuka mereka pun langsung disambut pelukan dan tangis pun pecah. Bahkan warga yang masih mengenali Isoh turut memeluk dan tangis warga sekampung pun tak bisa terelakan.

Setelah pertemuan tersebut mereka kemudian menuju rumah neneknya. Sepanjang jalan banyak warga yang menyambut dan memeluk Isoh juga Ramdani sambil menangis.

Kang Dedi Mulyadi pun kemudian berpamitan karena tugasnya telah usai. Ia pun meminta agar Isoh dan Ramdani tinggal bersama neneknya selama dua hari ke depan dan nanti akan dijemput kembali.

“Urusan salah benar ibu bapaknya bukan urusan kita, tapi ini urusan anaknya. Ibu bapak mah itu urusan masing-masing, kalau cucu mah tetap cucu. Tugas saya sudah selesai, sekarang sekeluarga sudah bertemu,” kata Kang Dedi Mulyadi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved