Artvocation, Kolaborasi Disbudpar dan Komuji Membangun Ekosistem Musik untuk Anak Muda Bandung

Komuji, kata Eggie Fauzy, sudah berdiri sejak 2010 dan telah merumuskan modul bergaul bagi anak muda yang disebut lima core values

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Adityas Annas Azhari
istimewa
Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) berkolaborasi dengan Dinas budaya dan pariwisata DisbudparKota Bandung membangun ekosistem musik bagi anak muda lewat peluncuran Artvocation, di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) berkolaborasi dengan Dinas budaya dan pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk membangun ekosistem musik bagi anak muda. 

Kolaborasi tersebut ditandai dengan peluncuran Artvocation, di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi Kota Bandung.

Pendiri Komuji, Eggie Fauzy mengatakan, pihaknya memiliki kesamaan dengan Disbudpar dalam mendorong potensi anak muda serta menjadikan Kota Bandung sebagai kota berbudaya yang maju di bidang industri kreatif.

 "Kami menawarkan sejumlah kegiatan yang berbasis pada pengetahuan budaya kreatif dan pembelajaran inklusif pada anak muda. Kami mewadahi mereka semua untuk menemukan potensi dan bakatnya dengan menjadi sebuah ruang kolaborasi dan inkubasi," ujar Eggie Fauzy, dalam keterangannya, Selasa (4/10/2022). 

Baca juga: Komuji Gelar Festival Merawat Beda, Sineas Hingga Perupa Berbagi Cerita

Komuji, kata Eggie Fauzy, sudah berdiri sejak 2010 dan telah merumuskan modul bergaul bagi anak muda yang disebut lima core values.

Dari rumusan tersebut, kata Eggie Fauzy, telah diujicobakan kepada 108 musisi muda dalam kegiatan workshop lagu bernama Recvolution.

Dari 2020–2021, para musisi berkarya lewat treatment online dan offline. Tercatat, 100 lagu dengan pesan inklusivitas sukses dirilis oleh Studio Musik Rumah Komuji.

Baca juga: Kenalkan Investasi Kepada Anak Muda Melalui Musik di Ajang We The Fest 2022

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar, Sri Susiagawati mengatakan, sejalan dengan Komuji pihaknya pun telah menggelar Musiconic yang menyasar anak muda di bidang musik. 

Program tersebut, kata Eggie Fauzy, bisa dikategorikan ruang inkubasi bagi industri musik tanah air. Ke depannya, diharapkan dapat membangun ekonomi kreatif Kota Bandung melalui ekosistem musik dan kolaborasi dengan para musisi.

Baca juga: Disidang di DCDC Pengadilan Musik Lebih Tegang Dibanding Manggung

"Kami percaya, para pemuda Kota Bandung memiliki potensi lebih dalam subsektor musik. Itulah modal baik yang mesti difasilitasi dan didukung oleh kami," ujar Sri Susiagawati.

Lahirnya program Artvocation ini, kata Sri Susiagawati, memperluas fokus pengembangan minat dan potensi para anak muda di Kota Bandung. Tidak hanya pada subsektor musik saja, tapi dapat berkembang ke film, sastra atau penerbitan, desain atau seni rupa. 

Baca juga: Cara Download Lagu Selain Pakai MP3 Juice, Otomatis Masuk Galeri Musik, Tanpa Aplikasi

Artvocation diambil dari kata art atau karya seni, vocation artinya bakat atau keahlian dan advocation yang berarti mendorong.

"Artvocation merupakan usaha lain dalam mendorong ekosistem ekonomi industri kreatif di Kota Bandung," katanya. 

Baca juga: Serunya Wisata Malam di Lembang, Ada Konser Musik, Lampu Warna Warni Hingga Festival Es Krim

Program Artvocation bakal berlangsung selama sembilan bulan, menyasar komunitas-komunitas kreatif, dengan mendorong proses kolaborasi berdasar pada pentahelix industri kreatif. 

Dalam Artvocation, kolaborasi pentahelix dibangun oleh akademisi yang berperan sebagai tim penyusun modul ajar workshop, kemudian komunitas kreatif sebagai desiminasi nilai-inklusif melalui kolaborasi karya yaitu sastra, film, musik, dan rupa serta pemerintah membantu mewujudkan sosialisasi nilai inklusif kepada generasi muda di kota Bandung.

Baca juga: MATAN dan Komuji Hadirkan Tasawuf Dalam Ekspresi Seni Abad 21

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved