Tragedi Arema vs Persebaya
Ratusan Korban Terinjak-injak di Pintu Stadion Kanjuruhan Saat Tragedi Arema vs Persebaya
Duka dan pilu datang dari Malang, Jawa Timur. 'Big match' Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam berakhir tragis.
Ia mengatakan, jumlah suporter yang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit sebanyak 191 orang. Mereka dirawat di antaranya di Rumah Sakit Wava Husada, RSUD Kanjuruhan, Teja Husada, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang serta Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan FIFA telah meminta laporan terkait kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC kontra Persebaya, yang berakhir dengan kemenangan tipis 3-2 Persebaya.
“Tadi malam dan pagi, Wakil Sekretaris Jenderal telah komunikasi terus menerus dengan FIFA. Bahkan tadi pagi kita sudah menyampaikan laporannya karena ini memang kejadian yang luar biasa,” ujarnya dalam konferensi pers.
Yunus meminta publik untuk menunggu terkait investigasi yang telah dilakukan PSSI dan kepolisian. Investigasi terkait kerusuhan ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Jadwal
Pertandingan Arema kontra Persebaya Sabtu lalu tetap digelar pukul 20.00 meski kepolisian sebelumnya sempat meminta agar kick off pertandingan dimajukan menjadi sore hari dengan alasan keamanan.
Dalam surat permohonannya, Polres Malang juga menyertakan Perkiraan Intelijen Singkat Nomor: R/KIRKAT-110/IX/2022/Intelkam tertanggal 13 September 2022 tentang kerawanan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya.
Surat tersebut ditandatangani Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, 18 September 2022. Namun, dalam surat balasannya sehari kemudian, PT LIB menegaskan bahwa pertandingan antara Arema FC vs Persebaya tetap digelar sesuai jadwal yaitu Sabtu (1/10) pukul 20.00 WIB.
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengaku sangat berduka dengan kejadian ini. "Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Manajemen Arema FC juga akan membentuk Crisis Center atau Posko Informasi korban untuk menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
"Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan," ujar Haris.
Permohonan maaf juga disampaikan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana melalui Instagram pribadinya @juragan_99.
"Sebagai presiden Arema FC saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga Malang Raya yang terdampak atas kejadian ini. Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa. Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis Gilang.
Kemarin, duka cita juga disampaikan PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar) selalu official broadcaster Liga 1.
"Kita semua tidak pernah berharap tragedi seperti ini akan terjadi. Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan dilakukan evaluasi menyeluruh oleh semua pihak terkait sehingga kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa datang," tulis Gilang Iskandar, Corporate Secretary Indosiar dalam pernyataan tertulisnya.
"Sekali lagi kami turut berduka cita untuk para korban yang meninggal dan mendoakan arwahnya semoga diterima di sisi Tuhan Yang Mahakuasa." (tribun vetwork/ayu/fik/igm/mam/wly)