Kasus Ferdy Sambo

Kasus Brigadir J Selesai Dalam Dua Pekan ke Depan, Susno Duadji Beberkan Semuanya

Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duaji menyebut kalau kasus penembakan pada Brigadir J itu seharusnya sudah selesai dalam waktu cepat.

Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/Bian Harnansa
WAWANCARA EKSKLUSIF - Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji saat Wawancara Eksklusif di Studio Tribun Network, Jakarta, Senin (22/8/2022). (TRIBUNNEWS/Bian Harnansa) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J benar-benar menyita perhatian banyak pihak.

Kasus yang di awali meninggalnya Brigadir J, 8 Juli 2022 itu belum tuntas hingga saat ini atau lebih dari dua bulan sejak kasus terjadi.

Adanya rekayasa kasus penembakan pada Brigadir J ini yang membuat kasus tersebut bergerak lambat.

Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duaji menyebut kalau kasus penembakan pada Brigadir J itu seharusnya sudah selesai dalam waktu cepat.

Menurutnya, kasus tersebut akan selesai dalam kurun dua pekan ke depan.

Ia pun menyarankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan fungsi pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap kasus ini agar bisa selesai tepat waktu.

Susno Duadji
Susno Duadji (net)

"Kalau saya jadi gak polri, gak lama, karena kapolri kan enak merintah aja. Ini dua minggu lagi harusnya sudah selesai, karena mengembalikan berkas yang kurang diminta oleh jaksa. Kekurangannya dilengkapi dong, tapi tidak perlu jauh-jauh sampai ke Magelang, dan tidak perlu juga pakai lie detector segala macam. Bikin ribut aja," kata dia.

Duaji pun mengatakan harusnya kasus ini bisa benar-benar cepat selesai.

"Harusnya (tidak sampai sebulan) ya begitu, tidak ada lagi yang ditunggu kok," tandasnya.

Baca juga: Dipecat dari Polri, Apakah Ferdy Sambo Tetap Dapat Uang Pensiun?

Baca juga: Karier Terang Ferdy Sambo Kini Padam, Ini Rekam Jejaknya Sebelum Dipecat Polri

"Dari awal sudah saya katakan, kasus ini very very simple. Kenapa saya katakan sangat sangat simpel, Polri orang dimutilasi, orang dibuang di hutan saja kan bisa ngungkapnya."

"Dimutilasi itu kan identitas korban nggak jelas, kemudian siapa yang melakukan tidak tahu, kapan melakukan tidak tahu, dengan apa melakukan tidak tahu. Berarti kan perlu ilmu yang hebat," jelas dia.

Kemudian pada kasus Ferdy Sambo ini, menurutnya kasusnya sudah jelas, yakni yang mengaku menembak ada, mayat yang mati ada, identitasnya jelas, senjata yang digunakan menembak juga ada.

"Segala macam ada, lah apa susahnya? Tingkat polsek saja bisa menyidik ini dan cepat, tapi kenapa jadi sulit," tandasnya.

Foto kondisi jenazah Brigadir J sesaat setelah ditembak di rumah Dinas Ferdy Sambo (kiri) dan Foto bekas peluru recoset atau memantul di lantai rumah dinas Ferdy Sambo (kanan) (Capture Youtube Humas Komnas HAM)
Foto kondisi jenazah Brigadir J sesaat setelah ditembak di rumah Dinas Ferdy Sambo (kiri) dan Foto bekas peluru recoset atau memantul di lantai rumah dinas Ferdy Sambo (kanan) (Capture Youtube Humas Komnas HAM) (Capture Youtube Humas Komnas HAM)

Lalu mengapa kasus penembakan pada Brigadir J ini berlarut-larut?

Susno Duadji lantas membeberkan adanya pihak yang merekayasa kasus tersebut yang membuat kasus berlarut-larut.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved