Kisah Sopir Angkot Jujur yang Tolak Uang Jutaan Rupiah Demi Jaga Kepercayaan Pelanggan
Kesetiaan seorang sopir angkot yang menolak uang jutaan rupiah demi menjaga kepercayaan langganannya patut diacungi jempol.
“Kalua pencitraan bukan begitu, dia enggak Pak. Saya rasa kinerjanya waktu dulu dari zaman wakil bupati sampai jadi Bupati Purwakarta bagus. Itu penataan kotanya sesuai dengan kesundaan, bersih, cinta seni budaya dan rakyatnya,” ucap sopir itu.
Atep pun mengaku pernah beberapa kali melihat Dedi dari kejauhan. Ia pun menyebutkan beberapa tempat pagelaran wayang golek yang pernah didatangi oleh Dedi.
“Saya suka lihat beliau itu santun, selalu memberi pada orang fakir miskin, saya yakin orang baik,” katanya.
Tak hanya itu Atep juga menceritakan bahwa saat ini Dedi tinggal di Lembur Pakuan. Menurutnya Lembur Pakuan kini telah ditata rapi dan bersih oleh Dedi dan pantas menjadi percontohan untuk desa-desa di Subang.
“Pak Haji Dedi itu orang Lembur Pakuan, saya pernah ke sana bersih sekali contoh untuk Subang. Itu yang bangun Pak Haji Dedi, dia kan lahir di sana. Dia sudah mencontohkan kampung aman, nyaman, bersih, enak, itu bukti dia baik pada masyarakat,” katanya.
Baca juga: Bak Kisah FTV, Dedi Mulyadi Bertemu Kernet Pekerja Keras yang Jalin Asmara dengan Anak Bos Truk
Kang Dedi Mulyadi Kembali menawari Atep untuk mengantarnya ke Kalijati dengan bayaran Rp 3 juta. Namun lagi-lagi tawaran itu ditolak.
“Maaf enggak, Pak. Buat saya kepercayaan pelanggan lebih utama,” ujarnya.
Singkat cerita Kang Dedi Mulyadi meminta angkot itu berhenti. Ia meminta sopir menjelaskan arti stiker yang ditempel di angkotnya.
Setelah cukup panjang menjelaskan makna stiker tersebut, tiba-tiba Kang Dedi Mulyadi memberikan uang jutaan rupian yang sebelumnya ditawarkan pada sopir tersebut.
“Bapak kenal saya?,” ujar Kang Dedi sambil membuka topinya.
Sontak sopir pun kaget karena orang yang dari tadi duduk bersamanya adalah Dedi Mulyadi.
“Oh Pak Haji,” ucapnya sambil langsung menangis memeluk Kang Dedi Mulyadi.
“Bapak sehat terus, bapak orangnya jujur dan baik. Salam untuk istri dan keluarga semua. Ini contoh bagi sopir yang lain, uang tidak ada artinya dibanding sikap,” kata Kang Dedi Mulyadi seraya meninggalkan lokasi.