Kisah Pohon Saparantu yang Berusia 300 Tahun, Disebut Terkait Erat dengan Sejarah Cianjur

Pohon rindang setinggi 50-an meter di Kampung Saparantu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur itu konon sudah berusia 300-an tahun.

TRIBUNJABAR/FERRI AMIRIL M
TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ SATU-SATUNYA - Pohon saparantu yang ditaksir berusia 300 tahun. Konon, pohon ini satu-satunya yang tersisa. 

Keunikan lain dari pohon saparantu adalah buahnya. Pohon saparantu memiliki buah berbentuk ceper ada benjolan-benjolan kecil di sekelilingnya.

Bagian luar dari buah saparantu kerap mengeluarkan getah yang bening dan mengeras. Jika dibakar asapnya mengeluarkan bau yang harum. Wangi seperti asap kemenyan.

"Herbal dari pohon saparantu juga dipercaya memiliki khasiat. Katanya baik bagi mereka yang sulit punya keturunan agar dapat segera memiliki keturunan," ujarnya.

KH Khudzaifah mengatakan, kabarnya pohon ini hanya ada tiga di Indonesia yakni di Cirebon, Cianjur, dan Banten.

"Namun setelah saya cek, di Cirebon dan Banten ternyata tidak ada pohon seperti ini," katanya.

Terkait hubungan pohon saparantu dengan sejarah Cianjur, menurut KH Khudzaifah, ini karena sejarah Cianjur memang tak terpisahkan dengan sejarah sebuah daerah yang dinamakan Cibalagung. Daerah ini merupakan titik awal Cianjur itu sendiri.

Menurutnya, banyak referensi dan bukti yang menguatkan kesimpulan tersebut. Saat ini Cibalagung terkenal dengan sebuah lapangan bola dan sebuah masjid besar serta Desa Kademangan di mana terdapat pohon saparantu. (Ferri Amiril Mukminin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved