Exit Tol KM 149 Padaleunyi Kemungkinan Bisa Berfungsi Akhir 2022, Ini Langkah Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis Exit Tol KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Gedebage, Kota Bandung, dapat difungsikan di akhir 2022.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Dok. Humas Pemkot Bandung
Exit Tol KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Gedebage, Kota Bandung. Ada kemungkinan exit tol ini difungsikan akhir tahun 2022. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis Exit Tol KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Gedebage, Kota Bandung, dapat difungsikan pada akhir 2022.

Exit Tol Gedebage ini akan menjadi akses ke kawasan timur Bandung, termasuk Gelora Bandung Lautan Api dan Masjid Raya Al Jabbar.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, proses pengoperasiannya kini dalam tahap penyelesaian pembayaran terhadap sebidang tanah wakaf di dekat lokasi gerbang tol dan dua bidang tanah di sekitar bundarannya.

"Kami melakukan kewajiban kami, yaitu pembayaran lahan. Pembayaran sudah dianggarkan APBD dan dalam proses. Sudah dieksekusi, tinggal dituntaskan. Sehingga akhir 2022 sudah bisa fungsional," kata Bambang di Bandung, Selasa (13/9/2022).

Bambang mengatakan, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk pengoperasian Exit Tol Gedebage tersebut.

Hal ini terkait dengan pelaksanaan uji laik fungsi oleh pihak kementerian terhadap akses tol tersebut.

"Sehingga kami optimistis pada akhir 2022 sudah bisa fungsional. Kami terus melakukan kewajiban kami sebagai pemda untuk mengajukan uji laik fungsi kepada pemerintah pusat," katanya.

Bambang mengatakan, pembukaan Exit Tol Gedebage ini akan menjadi bagian dalam tiga opsi pembukaan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage.

Baca juga: Informasi untuk Anda yang Menantikan Exit Tol KM 149 Segera Dibuka, Begini Progresnya

Selain untuk masjid terapung tersebut, akses ini pun untuk memperlancar lalu lintas di kawasan masa depan Gedebage dan Tegalluar.

Seperti diketahui, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar tengah dikebut dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2022.

Selain itu, tengah dibangun juga Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, dan di kawasan ini pun terdapat GBLA serta pengembangan properti.

Bambang mengatakan, untuk menyiapkan kawasan masa depan ini, dibutuhkan sejumlah akses lalu lintas.

Untuk akses Masjid Raya Al Jabbar, katanya, ada tiga opsi yang bisa dikerjakan.

Akses yang akan dibangun ini akan berguna juga bagi lalu lintas di kawasan masa depan tersebut.

"Positioning saat ini, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, dan harus kita optimistis, bisa diselesaikan 2022. Tetapi bukan hanya tentang masjidnya, harus diatur juga landscape-nya, juga termasuk di antaranya kita pikirkan akses menuju ke Al Jabbar," kata Bambang.

Baca juga: Exit Tol KM 149 Gedebage Bandung Ditargetkan Aktif Tahun Ini, Syarat Pembangunan Telah Selesai

Dia mengatakan pembangunan akses ini berkaitan dengan rencana pembukaan Exit Tol Padaleunyi KM 149 di Gedebage.

Pengajuan pertama, katanya, dari exit tol tersebut, pengembang properti di Gedebage, yakni Summarecon, bisa membangun akses khusus menuju Masjid Raya Al Jabbar.

"Kemudian kami berkomunikasi juga dengan pengembang properti yang ada di sana, bagaimana kalau misalkan akses dari exit tol KM 149 itu diberikan ruang untuk diberikan akses jalan menuju ke Al Jabbar. Ini sedang kita komunikasikan," katanya.

Opsi kedua, katanya, dari Exit Tol KM 149 diarahkan menuju Jalan Cimincrang yang berada di bawah kewenangan Pemkot Bandung.

Pihaknya bisa berkolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk melebarkan Jalan Cimincrang

"Kita bisa kolaborasi juga dengan Pemerintah Kota Bandung untuk dilakukan pembebasan lahan untuk pelebaran, panjangnya sekitar 1,3 kilometer ke Al Jabbar, sehingga mampu terlayani dan tidak menimbulkan kemacetan," katanya.

Opsi terakhir, katanya, adalah akses dari Jalan Soekarno Hatta atau Exit Tol KM 149 melalui Jalan Gedebage Selatan. Namun demikian, pembukaan akses ini masih membutuhkan pelebaran Jalan Gedebage Selatan yang baru selebar lima hingga enam meter.

Pembangunan akses di Gedebage ini, katanya, tidak hanya untuk masjid. Namun untuk pengembangan Gedebage dan Tegalluar ke depannya.

"Rencana pengembangan Gedebage selatan itu juga untuk membuka konektivitas menuju ke Tegalluar, ada kereta cepat di sana. Jadi, jangka menengah atau jangka panjangnya, tahap persiapan ini tengah diatur," katanya.

Bambang mengatakan, pelebaran jalan, pembangunan akses, serta pembukaan Exit Tol KM 149 tentunya memberikan ruang dan akses untuk mempermudah masyarakat berlalu lintas di kawasan ini, termasuk yang akan menuju Al Jabbar.

Sebelumnya, pembangunan jalan penghubung KM 149 Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) atau Exit Tol Gedebage dimulai oleh PT Summarecon Agung Tbk, pada 2018.

Akses tol ini akan menghubungkan Tol Padaleunyi dengan kawasan Gedebage, termasuk dengan rencana pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

Pembangunan jalan sepanjang 2,5 kilometer tersebut dilakukan di atas lahan yang dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pembangunan dilakukan oleh Summarecon Bandung atau PT Mahkota Permata Perdana dengan anggaran Rp 100 miliar.

Acara groundbreaking jalan penghubung tersebut dilaksanakan secara simbolis melalui penekanan tombol sirine oleh Ahmad Heryawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat saat itu, President Director Summarecon Adrianto P Adhi, serta Executive Director Summarecon Bandung Hindarko Hasan di kawasan Summarecon Bandung, Kamis, (5/4/2018). 

Turut mendampingi dalam penekanan sirine, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Raja Nafrizal, Ketua Pengadilan tinggi Jawa Barat H Arwan Byrin, PLT Wali kota Bandung Muhamad Solihin, Komisaris Summarecon Edi Darnadi, beserta perwakilan masyarakat Gedebage.

Dimulainya pembangunan jalan penghubung Exit Tol Gedebage KM 149 ini merupakan lanjutan dari perjanjian kerja sama Summarecon Bandung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun infrastruktur di wilayah timur Bandung pada 10 Januari 2018. 

Infrastruktur yang dibangun berupa pembangunan jalan, bundaran, dan flyover sepanjang lebih dari 2,5 kilometer, yang menghubungkan Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi dengan jalan umum lainnya.

Sejumlah infrastruktur tersebut dibangun oleh Summarecon Bandung di atas lahan seluas 48.912 meter persegi milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Seluruh pembangunan jalan tersebut merupakan bagian dari sistem besar konstelasi jaringan jalan tol Bandung Raya yang di dalamnya terdapat pembangunan flyover tol yang merupakan bagian dari BIUTR.

Pembangunan infrastruktur ini mendukung pengembangan dan pembangunan kawasan Bandung timur karena menghubungkan Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi ke Jalan Gedebage Selatan, yang terhubung dengan Jalan Soekarno-Hatta. 

Infrastruktur ini juga akan memudahkan pencapaian dari Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi menuju lokasi pembangunan Masjid Raya Jawa Barat Al Jabbar, Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api (GBLA), dan fasilitas pemerintah serta masyarakat lainnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved