Kasus Ferdy Sambo

Ucapan Pertama Ferdy Sambo setelah Skenarionya Dibongkar Kapolri, Sempat Bersumpah Tak Terlibat

Jenderal Sigit juga membeberkan apa ucapan pertama Ferdy Sambo setelah skenario penembakan pada Brigadir J terbongkar.

Editor: Ravianto
jeprima/tribunnews
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Jenderal Sigit juga membeberkan apa ucapan pertama Ferdy Sambo setelah skenario penembakan pada Brigadir J terbongkar. 

Keterangan tersebut disampaikan Kapolri saat diwawancara Jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo terkait langkah-langkah Polri dalam menuntaskan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Wawancara yang membahas tantangan dan upaya penyelidikan serta penyidikan Polri terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang menyeret petinggi Polri yakni mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai salah satu tersangka itu disiarkan dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

Salah satu fakta yang diungkapkan Kapolri Listyo Sigit ialah ketakutan penyidik terhadap Ferdy Sambo.

Berikut pertanyaan Budiman Tanuredjo dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Banyak orang bertanya, kenapa tragedi Duren Tiga dengan Pak Sambo ini bisa terjadi?

Jadi memang ini peristiwa yang, untuk kami juga, terus terang ini pukulan ya, karena memang di saat kami sedang memperbaiki citra institusi.

Dari awal, pada saat kami masuk, kan kami juga memulai dari mendengarkan aspirasi masyarakat tentang harapan masyarakat tentang Polri.

Kami kan start dari situ dan itu kami sampaikan pada saat awal kami melakukan kegiatan fit and proper test di DPR.

Saat itu, pada saat hasil survei awal, kami (Polri) di angka 74 persen, sehingga kemudian dengan melaksanakan berbagai program transformasi menuju Polri yang presisi pada saat itu.

Kemudian bagaimana kami mencoba mendengar apa yang menjadi asprasi masyarakat, kemudian juga kami sesuaikan, laksanakan program-program untuk mengawal kebijakan, pemerintah utamanya.

Dan kemudian hal-hal yang memang harus kami lakukan sesuai dengan harapan masyarakat.

Saat itu kan angka kami sempat naik menjadi 76 persen, artinya itu pekerjaan yang sangat berat, dan ini dilakukan oleh kami semua dari atas sampai bawah, ini bareng-bareng.

Makanya begitu ada peristiwa Sambo ini memang dampaknya luar biasa.

Angka kami tiba-tiba turun di angka sekitar 54 persen, dan tentunya ini pukulan buat kami.

Ini lah yang kemudian menjadi tekat kami untuk betul-betul bisa menuntaskan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved