Kasus Ferdy Sambo

Hasil Uji Poligraf, Bripka RR Jujur, Ditanya PC di Mana Brigadir J dan Tak Lihat Ada Pelecehan

Putri Candrawathi kemudian menanyakan keberadaan Brigadir J kepada Bripka RR.

Editor: Ravianto
Kompas.com
Bripka Ricky Rizal saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di kediaman pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Bripka RR menjalani pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan, Senin (5/9/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bripka RR salah satu tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J sudah diperiksa menggunakan alat polygraph atau lie detector atau alat uji kebohongan, Selasa (6/9/2022) lalu.

Hasil uji alat polygraph itu sudah keluar meski masih bersifat sementara.

“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian, Selasa (6/9/2022), mengutip KompasTV.

Dalam pengakuannya, Bripka RR melihat Irjen Ferdy Sambo menembak ke dinding saat dia kembali ke tempat di mana juga ada Brigadir J dan Bharada E.

Namun dia mengaku tak melihat Bharada E menembak Brigadir J.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar, mengatakan bahwa kliennya telah memberikan keterangan yang sebenarnya terkait kasus penembakan Brigadir J.

Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022). Mereka tidak menggunakan seragam. Salah satu laki-laki yang menggunakan topi hitam dan masker hitam adalah salah satu ajudan Ferdy Sambo yang menghadiri pemeriksaan pekan lalu. Sedangkan laki-laki berkemeja biru dan perempuan berkerudung hitam diduga adalah ART Ferdy Sambo. Kedatangan mereka untuk memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Komnas HAM terkait kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022). Mereka tidak menggunakan seragam. Salah satu laki-laki yang menggunakan topi hitam dan masker hitam adalah salah satu ajudan Ferdy Sambo yang menghadiri pemeriksaan pekan lalu. Sedangkan laki-laki berkemeja biru dan perempuan berkerudung hitam diduga adalah ART Ferdy Sambo. Kedatangan mereka untuk memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Komnas HAM terkait kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. (WARTA KOTA/YULIANTO)

Mengutip Kompas TV, terkait penembakan, Bripka RR tak mengetahui berapa kali Bharada E menembak Brigadir J.

Bripka RR mengaku hanya melihat sebagian peristiwa penembakan Brigadir J.

Saat penembakan terjadi, Bripka RR menuju dapur lantaran ada panggilan dari handy talky.

Baca juga: Sosok Putri Candrawathi Analisa Pakar Forensik Bongkar Motif Istri Sambo Klaim Jadi Korban Pelecehan

Panggilan tersebut berasal dari ajudan lain bernaa Ronald.

Setelah kembali dari dapur, Bripka RR melihat mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menembak ke arah dinding.

"Dapur itu ada lemari es yang tinggi, saat dia berbalik dia lihat Richard sudah selesai, tapi dia melihat Pak Sambo melakukan tembak dinding," katanya.

Terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, Bripka RR tak mengetahui kejadiannya.

Pada 5 Juli, Bripka RR diminta mengantarkan perlengkapan dan kebutuhan anak Irjen Ferdy Sambo.

Untuk diketahui, anak Irjen Ferdy Sambo bersekolah di Taruna Nusantara, Magelang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved