Gelombang Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Terjadi di Jabar, Ada yang Sampai Ricuh
Gelombang unjuk rasa menuntut pemerintah segera membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
"Kami juga akan mengirimkan perwakilan ke Jakarta, Selasa nanti, sebagai bentuk perlawanan," ujarnya.
Kericuhan aksi penolakan kenaikan harga BBM, kemarin, juga terjadi di depan kantor DPRD Kota Cirebon.
Massa terlibat saling dorong dengan petugas polisi. Beruntung tak berujung kericuhan.
"Kebijakan menaikkan harga BBM ini sangat tidak pro rakyat, kami secara tegas menolaknya," ujar Koordinator Aksi, Novian Rajabi.
Di Sukabumi, aksi juga mulai dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Sukabumi, seperti Mahasiawa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Rencananya, aksi juga akan dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Selasa ini di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Adapun, kelompok Cipayung plus lainnya seperti Himpunan Mahasiwa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan organisasi mahasiswa kedarrahan seperti HIMASI, masih melakukan konsolidasi rencana aksi unjuk rasa.
Baca juga: Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Pastikan Penyaluran BLT BBM di Jabar akan Berjalan Lancar
Dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), aksi diikuti BEM Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Aliansi BEM Sukabumi (ABSI), dan BEM Nusantara Jawa Barat masih menggelar tahapan konsolidasi rencana aksi.
Ketua IMM Cabang Sukabumi, Yusuf Supriadin, mengatakan, kenaikan BBM sangat berdampak bagi masyarakat kecil.
"Apalagi masyarakat kecil ini kebanyakan pengguna pertalite seperti sopir angkot dan driver online," ujarnya,
Kendati kenaikan BBM ini diiringi subsidi stimulan Rp 600 ribu dari pemerintah pusat, tidak menaikkan harga BBM adalah pilihan yang lebih baik.
"Masyarakat memilih untuk tidak dinaikkan saja," ujarnya.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Ciamis Ribut, Kapolres dan Dandim Ikut Mengamankan
Antisipasi
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi untuk gerakan-gerakan yang tidak menerima kenaikan harga BBM tersebut.
"Kita juga lakukan pengamanan dan koordinasi dengan SPBU. Terkait adanya unjuk rasa kita juga telah siapkan personel," ujarnya saat ditemui di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (5/9/2022)
Dengan adanya kenaikan BBM ini, pihaknya mengimbau jangan sampai masyarakat menimbulkan permasalah kamtibmas yang akhirnya akan berefek pada kondisi lain karena bisa menimbulkan kekisruhan.
"Kita berharap bahwa dengan kenaikan BBM ini, kita dapat menerima sebagai bagian dari kebijakan pemerintah yang tujuannya untuk menata kondisi sosial masyarakat," kata Ibrahim.