Kasus Ferdy Sambo

Bripka RR Disebut Tolak Perintah Menembak Brigadir J, Akhirnya Bharada E yang Disuruh Ferdy Sambo

Ronny Talapessy juga menyebut kalau Bripka RR menolak menembak Brigadir J seperti pengakuan Bharada E kepadanya.

Editor: Ravianto
Kompas.com
Bripka Ricky Rizal saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di kediaman pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ronny Talapessy kuasa hukum Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E mengungkap fakta bahwa kliennya merupakan ajudan terakhir yang dipanggil Ferdy Sambo dalam kasus penembakan pada Brigadir J.

Bharada E diketahui jadi satu dari 5 tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.

Ronny Talapessy juga menyebut kalau Bripka RR menolak menembak Brigadir J seperti pengakuan Bharada E kepadanya.

Dia kemudian menjelaskan alasan mengapa Bharada E tak bisa menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Sebelum menembak, Bharada E juga sempat dibisiki oleh Ferdy Sambo.

Informasi ini disampaikan oleh Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One, pada Sabtu (3/9/2022).

Dalam acara tersebut, Ronny Talapessy awalnya menjelaskan bahwa kliennya diperintah Ferdy Sambo untuk mengisi peluru pistol yang bakal digunakan menembak Brigadir J.

Ronny Talapessy juga menjelaskan bahwa kliennya, Bharada E, adalah ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.

“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip dari Dua Sisi di YouTube tvOne, Minggu (4/8/2022).

Baca juga: Bharada E Emosi Tahu Tersangka Lain Beri Keterangan Berbeda dari Kenyataan, Siapa yang Beda?

Baca juga: Keterangan Ferdy Sambo dan Bharada E Tidak Sama Menurut Komnas HAM, Ini Letak Perbedaannya

Lebih lanjut Ronny Talapessy lalu mengungkapkan Ferdy Sambo sempat membisikan sesuatu kepada Bharada E kala itu.

Ferdy Sambo mengatakan kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.

Hal itu, katanya, disampaikan kepada Bharada E saat memberikan peluru untuk diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.

"Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.

Ronny menyebut faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo menjadi penyebabnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved