Kajian Islam
Apa Arti Bulan Safar? Sering Dianggap Bulan Sial Sejak Zaman Nabi Ternyata Kebiasaan Orang Jahiliyah
Sebenarnya apa arti bulan safar ? Apakah ada sejarahnya hingga dinamakan Safar? Sering dianggap bulan sial ternyata sejak zaman Nabi
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Diketahui perbuatan syirik adalah satu di antara dosa besar yang tak diampuni Allah SWT.
Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran Surat An Nisa : 48.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa : 48).
Dalam ayat tersebut dijelaskan, seseorang berjumpa Allah dalam keadaan musyrik maka tidak ada harapan baginya untuk mendapatkan ampunan Allah SWT.
Baca juga: Peringatan Rasulullah SAW untuk Umatnya yang Anggap Bulan Safar sebagai Bulan Sial, Baca Doa Ini
Doa Anjuran Rasulullah SAW Hindari Perasaan dan Perbuatan Syirik
Perlu diyakini bahwa Bulan Safar seperti bulan biasanya.
Dari penjelasan hadis dan anjuran Rasulullah SAW di atas, maka hindari perbuatan syirik yang menyimpang keimanan.
Termasuk menganggap Bulan Safar sebagai bulan sial atau penuh dengan musibah.
“Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dipalingkan dari keperluannya oleh perasaan bernasib sial maka sungguh dia telah berbuat syirik.”
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa penebus perasaan itu”, beliau menjawabnya.
Rasulullah SAW mengajarkan doa agar terhindar dari perasaan syirik dan perbuatan syirik tersebut.
“Salah seorang dari kalian mengucapkan:
“Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka”
Artinya: "Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu.” HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1065.
Demikian, karena perasaan akan takhayul kerap membayangi hati manusia, maka dapat dibaca doa agar terhindar dari perasaan syirik dan perbuatan syirik ini sebagai doa harian.
Selain dibaca ketika menyadari khilaf muncul perasaan takhayul, baca doa tersebut setelah melakukan ibadah setelah salat dalam zikir.