Dinkes Jabar: Pasien di Sumedang Tidak Mengarah ke Gejala Cacar Monyet, Hanya Cacar Air Biasa
Dinkes Jabar memastikan pasien asal Kabupaten Sumedang dinyatakan tidak menderita monkeypox atau cacar monyet namun terkena cacar air.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
"Kewaspadaan kita lanjutkan sampai ke tingkat bawah. Jadi sekarang nakes-nakes puskesmas, klinik, rumah sakit, sudah siap untuk melakukan skrining kalaupun ada. Lalu tatalaksana rujukan sudah siap di semua rumah sakit, disiapkan ada isolasi khusus tapi bukan untuk monkeypox tapi untuk semua infeksi," kataanya.
Baca juga: Gara-gara Tak Mandi Sebulan, Warga Sumedang Suspek Cacar Monyet, Dirawat di RSUD Sumedang
Untuk keperluan deteksi, laboratorium rujukan sudah disiapkan, dan tenaga kesehatan untuk pengambilan spesimen sudah disiapkan di seluruh Jawa Barat. Jadi sebenarnya kita sudah siap, namun memang sampai saat ini belum kita temukan. Kalau ada pasti ada, karena tidak akan bisa ditutupi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan kompas.com, Warga Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengalami gejala seperti cacar monyet (monkeypox).
Pasien itu kini harus menjalani observasi serta pengawasan intensif dari tim ahli di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Dadang Sulaeman mengatakan, pasien tersebut mengalami gejala seperti cacat monyet sepulang dari Jakarta.
Pasien tersebut bekerja di Jakarta dan pulang ke rumahnya di Cibugel dan pasien sudah dirawat di RSUD Sumedang sejak 20 Agustus 2022.
"Kami menerima notifikasi dari Kabupaten Garut. Informasinya, ada pasien asal Sumedang yang datang ke Puskesmas Ciawitali, Kabupaten Garut," ujar Dadang kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (24/8/2022) siang.
Dadang menuturkan, pasien tersebut memiliki keluhan demam, mual, bintik-bintik ruam, bernanah di wajah, tangan, dan badan.
"Setelah menerima informasi tersebut, maka kami evakuasi pasien itu ke RSUD Sumedang. Dan Alhamdulillah, sekarang sudah ditangani oleh tim ahli," tutur Dadang.
Pasien tersebut mulai muncul ruam sejak 14 Agustus 2022.
Namun sebelumnya, kata Dadang, pasien ini tidak melakukan perjalanan luar negeri, tidak memiliki komorbid, tidak berstatus kontak erat dari kasus probable monkeypox.
Kemudian, tidak pernah kontak dengan hewan monyet, tidak ada orang lain yang mengalami gejala yang sama di rumah.
"Itu catatan pentingnya. Kemudian, setelah dirawat di RSUD (Sejak tanggal 20 Agustus 2022), kondisinya membaik dan dari tim ahli, hasil diskusi, menyatakan untuk diagnosa awalnya hanya cacar biasa, tidak mengarah kepada cacar monyet," sebut Dadang.
Karena, kata Dadang, untuk penentuan kriteria diagnosa penyakit, memerlukan pemeriksaan dan analisis kajian oleh tim ahli.
Kajian tersebut, dilakukan dengan menilai berdasarkan gejala klinis serta analisis epidemologi.
Baca juga: Cacar Monyet Bisa Serang Siapa Saja, Dinkes Kabupaten Sukabumi Ingatkan Warga tentang Hal Ini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/suasana-rsud-sumedang.jpg)