Harga Telur Ayam Naik, Pedagang di Pasar Kanoman Kota Cirebon Terpaksa Kurangi Stok Karena Ini
Sejumlah pedagang di Pasar Kanoman Kota Cirebon terpaksa mengurangi stok barang, karena harga telur ayam naik lantaran jumlah pembeli makin turun
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sejumlah pedagang di Pasar Kanoman Kota Cirebon terpaksa mengurangi stok barang, karena harga telur ayam naik.
Pedagang di Pasar Kanoman, M Alan (56), mengatakan, sengaja mengurangi stok telur ayam yang dijual di kiosnya sejak beberapa hari lalu.
Sebab, menurut dia, harga telur yang kini mencapai Rp 31 ribu per kilogram membuat jumlah pembeli yang datang ke kiosnya menurun cukup signifikan.
"Saya mengurangi stok karena pembelinya sedikit, kalau banyak-banyak khawatir tidak habis," kata M Alan saat ditemui di Pasar Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (24/8/2022).
Ia mengatakan, saat harganya masih normal biasa menyediakan telur ayam sebanyak 60 kilogram setiap harinya dan ludes diserbu pembeli.
Namun, saat ini pihaknya hanya menyiapkan 15 kilogram telur ayam setiap hari, bahkan beberapa kali juga tidak habis.
M Alan berharap, harga telur kembali normal sehingga penjualannya meningkat sehingga dapat memasok lebih banyak dibanding biasanya.
Baca juga: Harga Telur Makin Melonjak Tinggi, Pedagang Telur Ayam di Karawang Ancam Mogok Jualan
"Harga normalnya Rp 18 ribu - Rp 25 ribu per kilogram, tapi sekarang sampai Rp 31 ribu dan sudah empat hari enggak turun-turun," ujar M Alan.
Sementara Jauharudin (47), pedagang ayam di Pasar Kanoman, mengakui, harga daging ayam juga naik dan kini mencapai Rp 32 ribu perkilogram.
Ia menyampaikan, jika harga telur naik maka harga daging ayam juga turut naik. Namun, pihaknya tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut.
Menurut dia, sejak beberapa hari lalu harga daging ayam naik dari tingkat peternaknya, dari mulai Rp 27 ribu perkilogram dan kini mencapai Rp 32 ribu.
"Fenomena kenaikan harga daging ayam biasanya berbarengan harga telur, tapi saya ingin harganya normal, karena kalau naik pembelinya sepi," kata Jauharudin. (*)