Paskibraka di Ciamis Leledokan Terjang Lapangan Becek, 2 Sepatu sampai Copot Terbenam Lumpur

Tak hanya kostum parkibra, celana dan baju serba putih menjadi kotor penuh bercak lumpur. Terlebih sepatu yang mereka pakai.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
foto/video/Dok Madrasah Aliyah Al Istiqomah Rajadesa
Menerjang lumpur – Paskibra dari Madrasah Aliyah Al Istiqomah Rajadesa berjibaku menerjang genangan air dan lumpur saat upacara bendera HUT ke-77 Kemerdekaan RI tingkat Kecamatan Rajadesa Ciamis, Rabu (17/8) pagi. (foto/video/Dok Madrasah Aliyah Al Istiqomah Rajadesa) 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Prosesi penaikan bendera pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 tingkat Kecamatan Rajadesa yang berlangsung di Lapangan Jamikasana Desa Sukajaya, Rabu (17/8) siang berlangsung dramatis.

Sebanyak 31 siswa Madrasah Aliyah (MA) Al Istiqomah Rajadesa yang menjadi pasukan pengibar bendera (paskibra) harus “bebelokan” (basah kuyup dengan kotoran lumpur)  menerjang lapangan becek berlumpur.

Tak hanya kostum parkibra, celana dan baju serba putih menjadi kotor penuh bercak lumpur. Terlebih sepatu yang mereka pakai.

 Bahkan  dua orang anggota paskibra sepatunya sampai copot, terbenam lumpur saat mengatur formasi. Keduanya tetap menjalankan tugas mulianya meski tanpa sepatu alias nyeker.

“Rika (siswi kelas XI) sepatunya sampai jebol. Lebih parah Agus (siswa kelas XII) sepatunya sampai copot terbenam lumpur. Tapi keduanya tetap menjalankan tugas tanpa mengganggu fomasi meski terpaksa nyeker (tanpa sepatu, hanya pakai kaus kaki saja),” ujar Kepala Madrasah Aliyah (MA) Al Istiqomah Sukajaya Rajadesa, Ajat Sudrajat SPd kepada Tribun Rabu (17/8).

Pada pelaksanaan upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI tingkat Kecamatan Rajadesa yang berlangsung di Lapangan Jamikasana yang berada di Dusun Citapen Pasir  Desa Sukajaya tersebut MA Al Istiqomah dipercaya untuk mempersiapkan paskibra.

Sebanyak 31 siswa MA Al Istiqomah terpilih untuk menjadi paskibra, yakni 17 orang putra dan 14 orang putri. Mereka berlatih selama 21 hari dengan pelatih adalah guru-guru dari MA Al Istiqomah sendiri. Yakni Indah Mustika SPd, Dinda Siti Nabilah SPd dan Iwan Ridwan.

Pada hari H pelaksanaan upacara HUT ke-77 Proklamasi RI tingkat Kecamatan Rajadesa Rabu (17/8) tersebut, hujan lebat mengguyur sejak subuh sampai pukul 07.00 pagi.

Meski hujan sudah reda  Lapangan Jamikasana yang berada di Dusun Citapen Pasir Desa Sukajaya yang berada sekitar 4 km dari Sungai Cijolang (perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan) tersebut tergenang air berlumpur bekas guyuran hujan.

Baca juga: Duh, Pawai 17 Agustusan di Garut Ricuh Gara-gara Salah Gandeng Orang, Dikira Teman Ternyata Bukan

“Jadwal upacara semula pukul 08.00 terpaksa tunda sampai pukul 08.30. Delay sekitar 30 menit untuk menunggu surutnya genangan air di lapangan. Beberapa bagian lapangan yang akan dilewati pasikbra sempat ditimbun tanah,”  katanya.

Setelah sempat delay sekitar setengah jam, akhirnya sekitar pukul 08.30 upacara bendera HUT Kemerdekaan RI tingkat Kecamatan Rajadesa dimulai. Bertindak sebagai inspektur upacara, Camat Rajadesa M Rusli. Seluruh Muspika Rajadesa hadir pada upacara tersebut termasuk tokoh masyarakat. Peserta upacara tidak hanya siswa dari berbagai sekolah yang ada di Kecamatan Rajadesa, khususnya di Desa Sukajaya tetapi juga masyarakat.

Saat detik-detik penaikan bendera. Langkah derap paskibra terpaksa menerjang lapangan yang becek dan masih ada genangan air berlumpur. Tak terelakan lagi, percikan lumpur pun menebar lengket ke seragam paskibra yang semuanya masih dalam kondisi baru. Seragam putih-putih bercahaya yang dipakai 31 anggota paskibra dari Aliyah Al Istiqomah itu pun mendadak kotor leledokan (kotor berlumpur).

Tak terkecuali tentu seragam yang dipakai pemegang baki, Rini Nuraini. Maupun yang dikenakan Aditya Pratama Putra (penggerek bendera), Rifki Nurhaika (tengah) serta Saeful Kholik (pembentang).

“Semua pakaian paskibra kotor berlumpur (bebelokan). Alhamdulillah, tugas paskibra berjalan lancar, penaikan bendera tidak ada kendala. Berjalan lancar,” ujar Ajat.

Saat derap langkah paskibra menerjang lapangan kotor berlumpur akibat hujan tersebut menurut Ajat, masyarakat yang menonton upacara sempat heboh.

Setelah menunaikan tugas sebagai pengibar bendera, 31 anggota paskibra tersebut kembali ke kampus MA Al Istiqomah yang berada sekitar 500 meter dari Lapangan Jamikasana.

“Tentu dengan pakaian basah kotor berlumpur. Bahkan dua orang sepatunya sudah copot. Untungnya tidak ada yang sakit,” ungkapnya.

Setelah itu seluruh anggota paskibra tersebut pulang ke rumah masing-masing kecuali 5 orang yang pulang ke Pondok Pesantren Nurul Hikmah, tempat mereka sehar-hari mondok jadi santri di ponpes yang juga berada di Desa Sukajaya tersebut.

Karena seragam paskibra yang sudah kotor berlumpur tersebut tak mungkin dicuci dulu, menurut Ajat, pakaian seragam yang kotor berlumpur tersebut kembali digunakan saat upacara penurunan bendera yang berlangsung pukul 16.30 Rabu (17/8) sore.

“Tadi waktu upacara penurunan bendera tadi sore pukul 16.30 pakaian seragam paskibra yang sudah kotor berlumpur itu dipakai lagi. Tak mungkin dicuci lagi. Untung cuaca tadi sore agak cerah. Dan paskibra sudah menunaikan tugasnya dengan baik,” ujar Ajat.

Sementara itu upcara bendera HUT ke-77 Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Ciamis yang berlangsung di Lapangan Lokasana Ciamis Rabu (17/8) pagi berlangsung dibawah siraman hujan gerimis. Upacara bendera tetap berlangsung dengan hikmat.

Meski udara sejuk mendung, namun ada 21 orang peserta upacara yang jatuh pingsan. Sebagian besar adalah siswa peserta upacara.

 “Kebanyakan karena tidak sempat makan sebelum berangkat ke lapangan. Ada juga yang kurang tidur,” ujar drg H Evi, Kepala Puskesmas Ciamis kepada Tribun di Lapangan Lokasana Rabu (17/8) siang.

Puluhan peserta upcara yang jatuh pingsan tersebut ditangani di bawah tenda khusus yang sudah dipersiapkan tim medis di Lapangan Lokasana tersebut.

“Kecuali seorang siswi yang harus diobservasi di mobil ambulance. Kondisinya tensi rendah, jadi perlu ada penanganan,” katanya.

Sementara 20 orang lainnya yang ditangani di bawah tenda khusus, menjelang upacara usai sudah kembali pulih.

Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya, sebagai inspektur upacara usai upacara tersebut dengan didampingi Forkopimda Ciamis memberikan apresiasi khusus pada kelompok paduan suara SMAN 2 Ciamis yang tampil pada upacara HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Lokasana tersebut (andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved