Sambut Harnas UMKM, MenKopUKM Teten Masduki: Transformasi Digital Kunci UMKM Pulih dan Tahan Resesi
MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Harnas UMKM 2022 mengatakan transformasi digital kunci UMKM pulih dan tahan resesi
"Ini sama enaknya dengan kedelai bisa menjadi bahan pembuatan tempe maupun kecap jadi lebih produktif. Kami sedang menyiapkan ekosistemnya yang juga perlu kerja sama berbagai pihak. Bahkan kami sudah hitung kebutuhan tiap daerah, kita perlu mengajak para pelaku koperasi tempe tahu untuk memproduksinya dengan kacang koro," kata Menteri Teten.

Sementara itu, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara KemenKopUKM dengan Himbara, Asosiasi, dan Lembaga Keuangan lainnya dalam pengembangan SKOPI.
Penyerahan berbagai seperti Sertifikat HACPP, NIB, BPJS Ketenagakerjaan kepada Garda Transfumi, Sertifikasi Halal, BPOM, Tanda Daftar Merk hingga penyerahan KUR Mikro kepada UMKM, sekaligus peluncuran ISSMEI (Layanan Terintegrasi UMKM).
Baca juga: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Tegaskan Pertanian dan Perkebunan Bisa Aktif Lagi
Kerja Sama Perdagangan
MenKopUKM Teten mengapresiasi inisiatif kerja sama perdagang yang dilakukan antar provinsi dalam hal pertukaran produk UMKM. Seperti yang dilakukan antara Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
"Ide perdagangan antar provinsi penting guna menggenjot ekonomi dalam negeri. Kami apresiasi langkah kedua provinsi ini. Daerah memiliki peran menciptakan ekonomi yang sehat," katanya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi kinerja program KemenKopUKM yang dipimpin Menteri Teten, di mana hingga saat ini terasa akselerasi di bidang UMKM yang terus meningkat di Jabar.
Untuk itu, dalam rangka perayaan Harnas UMKM di Jabar ini, Kang Emil sapaan akrabnya, menjadi petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa bagaimana Indonesia mampu bertahan dari gejolak ekonomi, salah satunya dengan pemberdayaan UMKM.
"Kalau kita lihat, tidak ada di dunia Hari UMKM. Banyak negara perang bahkan menjadi negara gagal atau bangkrut seperti Yugoslavia, karena tidak memiliki kekuatan ekonominya dari UMKM," kata Emil dalam sambutannya.
Ia merinci, saat ini pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 5,6 persen dengan inflasi di kisaran angka 4 persen.
"Selama pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari inflasi, Insya Allah kita aman. Negara-negara krisis itu karena inflasinya lebih tinggi. Harga energi naik 5 kali lipat, harga pangan 3 kali lipat. Bisa dibilang negara Eropa banyak yang lebih sulit dari Indonesia," kata Emil.
Kuncinya kata dia, adalah jangan bergantung perdagangan dalam negeri dengan luar.
Masing-masing daerah harus mampu memaksimalkan produk unggulan daerahnya, dan menjalin kerja sama perdagangan antar kita sendiri, sehingga ekonomi dalam negeri semakin kuat.
Baca juga: Potensi Bambu Melimpah, Teten Masduki Sebut Indonesia Punya Potensi Kalahkan Cina di Bidang Ini
"Hal tersebut menjadi alasan kami bekerja sama dengan Provinsi Sumsel. Semoga upaya pertukaran kebutuhan barang dan perdagangan antar provinsi atau daerah ini bisa difasilitasi dengan KemenKopUKM, sehingga menjadi jurus selamat supaya tidak kita tidak seperti Ukraina dan Yugoslavia," kata Emil.
Senada, Gubernur Sumsel Herman Deru yang menekankan, pihaknya bersepakat menjalin hubungan dagang dengan Provinsi Jabar, setelah sebelumnya telah dilakukan dengan Provinsi Jatim.