Ribuan Tenaga Kesehatan Memohon di Depan Gedung Sate, ''Tolong Jangan Lupakan Kami''
Ribuan tenaga honorer kesehatan di Jabar melakukan aksi di Gedung Sate. Mereka meminta kejelasan nasib.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan tenaga honorer kesehatan yang bertugas di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/8/2022).
Aksi dipicu keputusan pemerintah pusat untuk meniadakan tenaga honorer mulai 2023 nanti.
Para tenaga honorer menuntut pemerintah segera mengangkat mereka sebagai aparatur sipil negara (ASN), baik sebagai pegawai negeri sipil maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sebelum penghapusan tenaga honorer diberlakukan.
Aksi para tenaga honorer sontak membuat Jalan Diponogoro tak bisa dilalui sepanjang pagi hingga siang. Mereka membentang beragam poster berisi protes dan kekecewaan terhadap pemerintah.
Pemerintah, ungkap mereka, hanya beretorika saat menyebut mereka sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, sebab begitu wabah mereda mereka ternyata harus menghadapi kebijakan penghapusan honorer pada 2023.
Roib (52), tenaga honorer rekam medis dari Kabupaten Subang, mengaku sudah menjadi honorer sejak 16 tahun lalu.
"Kami berharap hak kami diperjuangkan supaya diakui sebagai ASN. Jangan dites lagi, semua sudah terbukti kita bisa melewati pandemi," katanya.
Hal serupa dikatakan Tresna (38) yang menjadi pramubakti di RSUD Kabupaten Bekasi. Ia juga berharap menjadi ASN tanpa dites lagi karena kinerja mereka telah terbukti pada masa darurat kesehatan pandemi Covid-19.
"Saya bertugas di ruang operasi, tertular Covid-19 juga dari situ. Kita sudah mengalami masa-masa berat saat pelayanan di masa Covid. Supaya semuanya bisa terselamatkan dan sembuh. Sekarang, kenapa kami seolah-olah mau dilupakan," katanya.
Pihak rumah sakit, kata Tresna, hanya bisa memintanya mengikuti tes supaya bisa menjadi ASN, namun tidak bisa memastikan ia dapat lulus.
"Saya tidak tahu apakah pada 2023 saya masih bisa bekerja. Kami berharap pemerintah tidak melupakan kami. Kami tidak pandang bulu kalau pelayanan kesehatan, kenapa sekarang pemerintah pilih-pilih. Kita selama ini pertaruhkan nyawa, kenapa sekarang malah dipertaruhkan," katanya.
Segera Diajukan
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif, mengatakan Pemprov Jabar akan secepatnya mengajukan permohonan agar ribuan tenaga honorer bidang kesehatan yang selama ini bertugas di berbagai fasyankes pemerintah di Jabar bisa segera diangkat menjadi ASN.
"Ini akan kami teruskan ke pemerintah pusat. Semoga perjuangannya kita semua mendapatkan rida dari Allah SWT," kata Ferry saat beraudiensi dengan perwakilan Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Jabar yang berunjuk rasa.
Ia mengatakan akan memfasilitasi tuntutan ribuan pengunjuk rasa dari berbagai fasyankes di Jabar ini dengan melaporkannya kepada Gubernur Jabar Ridwam Kamil. Semua tuntutan mereka akan ditindaklanjuti, termasuk koordinasi dan melaporkan ke pemerintah pusat.
