Ternyata Ada 25 Jembatan Gantung Rusak di Cianjur, Termasuk yang Buat Ratusan Murid SD Basah-basahan
Ternyata ada puluhan jembatan gantung rusak di Cianjur yang butuh perbaikan.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Jembatan yang rusak atau hilang di Kabupaten Cianjur ternyata tak hanya terjadi di Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu.
Ada puluhan jembatan gantung rusak di Cianjur lainnya yang mengalami nasib serupa dan sama sekali belum tersentuh perbaikan.
Semuanya berada di Cianjur selatan, wilayah yang perkembangan pembangunannya selama ini memang tak sepesat wilayah di Kabupaten Cianjur lainnya.
Kepala Dinas Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Cianjur, Cepi Rahmat, mengatakan ada tak kurang dari 25 jembatan gantung yang rusak dan sangat butuh perbaikan di wilayah Cianjur selatan ini.
Lokasinya tersebar di setiap kecamatan. Bukan saja di Kecamatan Cikadu, tapi juga di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun, dan Naringgul.
"Itu yang kami inventarisasi dari tahun 2021," ujarnya kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Selasa (2/8/2022).
Pengajuan pembangunan kembali jembatan-jembatan itu, kata Cepi, sudah mereka ajukan, baik kepada pemerintah provinsi maupun pusat. Namun, sejauh ini belum terealisasi.
Terkait hilangnya jembatan gantung di Desa Sukaluyu yang membuat ratusan murid SD Negeri Padawaras terpaksa harus mencebur ke Sungai Ciujung agar bisa sampai ke sekolah, Cepi mengaku sudah mendapat perintah langsung dari Bupati Cianjur untuk melakukan penanganan.
"Rencana, besok staf akan ke lokasi. Bagaimana rencana penanganannya nanti akan diketahui setelah pengecekan lokasi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejak jembatan gantung satu-satunya yang menghubungkan Kecamatan Cikadu dengan Kecamatan Naringgul dan Cidaun hilang dibawa hanyut banjir bandang, 2018 silam, anak-anak di SD Negeri Padawaras terpaksa harus nyemplung, menyeberangi Sungai Ciujung yang lebar agar bisa sampai ke sekolah mereka.
Tubuh mereka dingin saat tiba di kelas. Gemetaran duduk di bangku kusam karena pakaiannya sudah basah kuyup.
Beragam komentar disampaikan netizen Cianjur menyusul pemberitaan tersebut. "Dimana itu, miris banget, masih ada yang seperti itu ya," ujar Lilis (40) warga Cianjur. "Pemimpin dan pejabatnya pada kemana ya," tanya Ujang (42).
Ditemui di Pendopo, Senin (1/8/2022), Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku sangat terkejut dengan informasi tersebut. Bupati tak menyangka hal itu masih terjadi di kabupaten yang ia pimpin.
"Ini saya langsung tindaklanjuti ke Dinas Perkimtan, agar bisa segera direncanakan pembangunannya," ujar Bupati.
Herman mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini. Apalagi, ujarnya, Kabupaten Cianjur sedang mengejar ketertinggalan IPM, yang merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas masyarakat.
"Itu kurang baik. Insya Allah kita mah tidak akan mewariskan ke yang akan datang IPM yang jelek. IPM itu kan terasanya bukan yang sekarang tapi 25 tahun yang akan datang," ujar Herman.
10 Hari
Koordinator Media Jabar Quick Response (JQR) , Hari Brahma, sudah mengumpulkan data dan keterangan awal yang diperlukan terkait kebutuhan infrastruktur penyeberangan sungai di Desa Sukaluyu dari guru di SDN Padawaras.
"Kami akan melakukan survei ke Desa Sukaluyu untuk mengetahui bagaimana kondisi yang ada di sana secara langsung. Kami akan mengambil beberapa data dan membahasnya kembali," kata Hari di Bandung, Selasa (2/8/2022).
Ia mengatakan survei juga akan mereka lakukan ke dua titik lainnya yang juga dilaporkan membutuhkan infrastruktur penyeberangan jalan. Ia mengatakan akan memproses laporan-laporan tersebut berdasarkan prioritasnya.
"Personel kami sangat terbatas, tapi permohonan untuk jembatan ini sangat banyak. Makanya akan didasarkan pada prioritas, mana yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Tapi untuk yang di Sukaluyu sendiri, sudah dapat perhatian juga dari Bupati Cianjur," katanya.
Ia mengatakan jika semua proses berjalan lancar dan sesuai dengan kriteria kebutuhan masyarakat, kemudian setelah teknisnya dikaji, akan segera dibangunkan jembatan gantung.
"Kami biasanya membangun jembatan itu paling lama 10 hari. Seperti yang di Garut, tidak sampai seminggu, jembatan sudah jadi. Kami berharap proses untuk jembatan yang ini bisa lancar," katanya. (ferri amiril mukminin/syarif abdussalam)
Baca juga: Bukan Cuma Anak Sekolah, Motor Juga Nekat Seberangi Sungai di Cianjur, 25 Jembatan Gantung Rusak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Murid-SD-menyeberangi-sungai-Ciujung.jpg)