Heboh Beredarnya Video Syur Guru di Ciamis, Para Orang Tua Murid Khawatir

Tersebarnya video syur yang melibatkan dua oknum guru di Ciamis, Jawa Barat, membuat para orang tua murid khawatir.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
kompas.com
Ilustrasi video syur. Tersebarnya video syur yang melibatkan dua oknum guru di Ciamis, Jawa Barat, membuat para orang tua murid, terutama di sekolah tempat kedua guru itu mengajar, resah. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Tersebarnya video syur yang melibatkan dua oknum guru di Ciamis, Jawa Barat, membuat para orang tua murid, terutama di sekolah tempat kedua guru itu mengajar, resah.

Banyak orang tua murid menolak kedua orang oknum guru itu kembali mengajar.

Mereka khawatir perilaku kedua oknum guru itu berdampak pada anak-anak mereka.

“Sejumlah orang tua menolak keberadaan keduanya. Mereka keberatan kalau kedua oknum guru tersebut tetap mengajar di SD negeri tersebut,” ujar Kepala Desa Bunter, H Rahman Wabil, kepada Tribunjabar.id, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Heboh Video Syur Guru Ciamis Beredar di Medsos, Diunggah Pelaku di Grup Whatsapp PGRI

Akibat penolakan tersebut, akhirnya pihak desa pun melakukan mediasi, bertemu dengan para orang tua murid, komite sekolah, tokoh masyarakat dan kadus dari tiga dusun, yakni Dusun Cikancah, Dusun Cisadap, dan Dusun Desa.

Mediasi dilakukan di sekolah, beberapa hari lalu.

“Pertimbangannya karena sekolah tersebut kekurangan guru, dan tidak ada yang menggantikannya."

"Setelah dimediasi, sekarang tidak terjadi lagi penolakan dari orangtua murid," ujar Wabil.

"Akan tetapi, sampai hari ini, keduanya tidak pernah lagi hadir ke sekolah."

"Mungkin masih malu, yang laki-lakinya malah entah ke mana,” lanjutnya.

Wabil mengatakan, meski peristiwa itu menghebohkan para guru dan masyarakat, terutama di sekitar SD tempat kedua oknum itu mengajar, peristiwa tersebut tak sampai mengganggu kegiatan belajar-mengajar di SD tersebut.

Kegiatan belajar-mengajar di SD itu tetap berlangsung seperti biasa.

Kegiatan mengajar kedua oknum guru itu dirangkap oleh guru dari kelas lainnya.

“Saya mendapat informasi, guru yang perempuan hari ini dipanggil ke Polres. Sedangkan yang laki-laki masih DPO,” kata Wabil. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved