Warga Sumedang Jangan Takut Laporkan Pecandu, Kini Rehabilitasi Narkoba Gratis dan Diantar ke Tempat
Keluarga penyalahguna juga diimbau untuk tidak khawatir akan biaya rehabilitasi. Proses rehabilitasi gratis, bahkan jika kondisinya berat sekalipun.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Penyalahgunaan narkoba di Sumedang terbilang mengkhawatirkan. Buktinya, ada empat desa yang dinilai rawan dan diawasi ketat oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumedang.
BNN mengatakan, para penyalahguna haruslah direhabilitasi. Gunanya, agar mereka tak lagi terjerumus kepada kesalahan yang sama.
Keluarga penyalahguna juga diimbau untuk tidak khawatir akan biaya rehabilitasi. Proses rehabilitasi gratis, bahkan jika kondisinya berat sekalipun.
Baca juga: Empat Desa di Sumedang Rawan Peredaran Narkoba, Diawasi Ketat BNN Hingga Dijadikan Desa Bersinar
"Gratis. Yang parah kami bisa antarkan ke Lido, Bogor, atau tempat rehabilitasi terdekat dari Sumedang di Cimaung, Kabupaten Bandung," kata Ahmad Suhud, Subkoordinator Pencegahan Dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Sumedang saat ditemui di Jatinangor, Rabu (27/7/2022).
Dia mengatakan bahwa BNN sudah MoU dengan Polri tentang pemisahan kategori orang terlibat narkoba. Kategori pertama, bandar, kurir, dan pabrik. itu jelas kriminal dan masuk penjara.
Kategori kedua adalah penyalah guna, pecandu, dan korban. Ini harus rehabilitasi dan bukan penjara.
"Kategori kedua ini tidak akan masuk, penjara akan tambah penuh dan uang negara habis ke situ. Mereka harus menjalani rehabilitasi," katanya.
Di Sumedang, pengguna narkoba rata-rata adalah siswa SMA hingga orang berusia 25 tahun.
Baca juga: Dalam Semalam, Tiga Kurir Narkoba Jenis Sabu-sabu Diringkus Polisi di Indramayu
"Banyaknya (penyalah guna) adalah anak muda, kalau melihat begitu, bangsa kita akan ke mana," kata dia.
BNN Sumedang selain menjamin rehabilitasi gratis, juga akan mengantarkan penyalahguna ke tempat rehabilitasi dengan gratis juga.
"Apalagi kalau penyalah guna itu tulang punggung keluarga. Kami berikan sokongan biaya untuk anak dan istri mereka, walaupun alakadarnya," ucapnya.