Peluru yang Tewaskan Shinzo Abe Masih Dicari, Senjata Rakitannya Bisa Tembakkan 6 Peluru Sekaligus

olisi mengirimkan sekitar 50 penyelidik kepolisian Rabu pagi (13/7/2022) untuk menemukan peluru senjata yang ditembakkan oleh tersangka

Editor: Ravianto
(Photo by Yomiuri Shimbun / AFP)
Seorang pria (bawah) yang diduga menembak mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe dijatuhkan oleh polisi di Stasiun Yamato Saidaiji di kota Nara pada 8 Juli 2022. Polisi masih mencari peluru yang ditembakkan dan menewaskan Shinzo Abe. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNJABAR.ID, TOKYO - Polisi mengirimkan sekitar 50 penyelidik kepolisian Rabu pagi (13/7/2022) untuk menemukan peluru dari Senjata Rakitan yang ditembakkan oleh tersangka, Tetsuya Yamagami (41), di tempat kejadian di mana mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak mati saat berpidato di Kota Nara.

"Polisi melakukan pencarian besar-besaran terhadap peluru tersebut untuk memverifikasi situs lokasi lebih lanjut," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (13/7/2022).

Pengangguran Yamagami di Kota Nara yang melakukan pembunuhan sedang diselidiki  atas dugaan pembunuhan dalam kasus di mana mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang sedang memberikan pidato di Kota Nara, ditembak mati dengan senjata. 

Dalam kasus ini, polisi memblokir jalan di sekitar lokasi sekitar pukul 5 pagi ini (13/7/2022) dan sekitar 50 penyelidik dari forensik ke luar untuk melakukan inspeksi di tempat dalam skala besar.

Menurut polisi, tujuannya adalah untuk mencari peluru yang ditembakkan oleh tersangka.

Menurut penyelidikan sejauh ini, senjata buatan tangan yang dibuat oleh  Yamagami memiliki mekanisme untuk menembakkan 6 peluru sekaligus, dan diperkirakan ditembakkan dua kali.

Peluru yang ditembakkan diyakini tersebar di area yang luas, karena peluru ditemukan menembus ke dalam mobil pemilihan, yang diparkir sekitar 20 meter dari tempat mantan Perdana Menteri Abe ditembak.

Di lokasi kejadian, penyidik berjajar mencari peluru di jalan.

Tempat ini dekat dengan stasiun utama, dan banyak orang datang dan pergi di siang hari, dan juga banyak orang yang datang untuk menyumbangkan bunga duka cita.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved