Tiga Opsi Akses Menuju Masjid Raya Al Jabbar, Termasuk Pembukaan Exit Tol 149 Gedebage

Dinas BMPR Provinsi Jawa Barat mengajukan tiga pembangunan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (depan, kedua dari kiri), saat melihat progres pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung. (Humas Jabar) 

"Kita bisa kolaborasi juga dengan Pemerintah Kota Bandung untuk dilakukan pembebasan lahan untuk pelebaran, panjangnya sekitar 1,3 kilometer ke Al Jabbar, sehingga mampu terlayani dan tidak menimbulkan kemacetan," katanya.

Opsi terakhir, katanya, adalah akses dari Jalan Soekarno Hatta atau Exit Tol KM 149 melalui Jalan Gedebage Selatan. Namun demikian, pembukaan akses ini masih membutuhkan pelebaran Jalan Gedebage Selatan yang baru selebar sekitar enam meter.

Pembangunan akses di Gedebage ini, katanya, tidak hanya untuk masjid. Namun untuk pengembangan Gedebage dan Tegalluar ke depan.

"Rencana pengembangan Gedebage Selatan itu juga untuk membuka konektivitas menuju ke Tegalluar, ada kereta cepat di sana. Jadi, jangka menengah atau jangka panjangnya, tahap persiapan ini tengah diatur," katanya.

Dia mengatakan, pelebaran jalan, pembangunan akses, serta pembukaan Exit Tol KM 149 tentunya memberikan ruang dan akses untuk mempermudah masyarakat berlalu lintas di kawasan ini, termasuk yang akan menuju Al Jabbar.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, sudah terealisasi 56 persen. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan progres pembangunannya, Sabtu (2/7/2022).

Ia mengemukakan, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar sampai saat ini masih sesuai dengan target. Harapannya bisa segera diresmikan dalam waktu yang telah ditentukan.

"Target masih on schedule, ada sisa waktu lima sampai enam bulan. Semua sedang dalam proses, mudah-mudahan pada waktunya bisa kita resmikan dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh semua umat Islam yang ingin ke sini," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

"Jadi progres pembangunannya sampai saat ini kurang lebih 56 persen, yang 44 persennya kita bereskan dalam waktu enam bulan," tambah dia.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga meninjau beberapa sarana dan prasarana yang juga sedang berproses, satu di antaranya adalah tempat wudu.

"Masih 44 persen lagi untuk menggenapkan yang sedang berproses. Contohnya adalah tempat wudu sudah beres bangunannya, tapi untuk keramik-kemariknya belum selesai," sebut dia.

Selain itu, dia menyempatkan pula melihat sarana penunjang, termasuk museum yang ada di bawah bangunan Masjid Raya Al-Jabbar. Ada juga taman dengan tema 25 Nabi dan Rasul yang menghiasi bangunan megah masjid.

"Sarana penunjang lainnya disediakan parkir memadai buat bus, tempat makan, juga ruang-ruang kelas. Insyaallah ini masjid terkeren yang pernah ada di Indonesia," tuturnya.

"Pekerjaannya pun tidak mudah karena banyak karya seni yang luar biasa yang ingin dihadirkan," ucap Ridwan Kamil.

Demi mendukung aksesibilitas menuju Masjid Raya Al-Jabbar, dia memaparkan, ada beberapa jalan yang bisa dilalui. Salah satunya ialah Gerbang Tol Keluar Gedebage di KM 149.

"Kemudian lewat Summarecon atau dari bypass Jalan Soekarno Hatta ada pelebaran yang sedang kita diskusikan," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved