Penyebab Dua Polisi Baku Tembak di Rumah Kepala Divisi Propam Polri, Ada Tindakan Tak Senonoh
Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan penyebab baku tembak yang mengakibatkan satu polisi meninggal dunia.
Namun, istrinya sempat menelepon Ferdy.
Kemudian Ferdy menelepon Polres Jakarta Selatan terkait kejadian tersebut.
“Pak Kadiv Propam langsung menelepon Polres Jakarta Selatan dan Polres Jakarta Selatan melakukan olah TKP,” ujarnya.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian pun mendapatkan sejumlah proyektil senjata.
Baca juga: Terungkap, Perkataan Sule hingga Membuat Nathalie Holscher Mantap Pergi dari Rumah, Bawa Baby Adzam
Menurut dia, saat kejadian itu, Brigadir J melakukan tujuh kali tembakan.
Sedangkan Bharada E melakukan lima kali tembakan.
Saat baku tembak terjadi, kata Ramadhan, Brigadir J berada di lantai bawah, sedangkan Bharada E berada di lantai atas.
Ia menyebutkan, Bharada E tidak terkena tembakan dari Brigadir J.
“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” tuturnya.
Ramadhan juga mengungkapkan peran dari kedua personel yang terlibat dalam baku tembak itu.
Dia menyebutkan, keduanya merupakan anggota Brimob yang ditugaskan di Divisi Propam Polri.
Secara khusus, Ramadhan mengatakan, Brigadir J juga ditugaskan sebagai sopir dan orang yang melakukan pengamanan terhadap istri jenderal bintang dua itu.
“Brigadir J itu sopir, jadi melakukan tugas mengamankan, tapi dia sopirlah begitu,” ucapnya.
Sementara itu, Bharada E merupakan aide de camp (ADC) atau asisten atau pengawal pribadi Ferdy Sambo.
“Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di-BKO ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam,” ucap dia.