Kota Bandung Butuh Lebih Banyak Inspektur Damkar Khusus Bangunan Bertingkat, Kini Cuma Punya 5

Diskar PB Kota Bandung kini hanya punya lima inspektur damkar untuk penanganan kebakaran di gedung bertingkat.

Istimewa
Pelatihan/Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Pemadam dan Penyelamatan Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung, yang digelar Diskar PB Kota Bandung. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PLT Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Kadiskar PB) Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana, mengatakan saat ini Kota Bandung masih membutuhkan tenaga inspektur damkar yang tahu bagaimana sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung bertingkat.

Ia mengatakan pembangunan gedung bertingkat baik apartemen, perkantoran, maupun pusat perbelanjaan di Kota Bandung, terus bertambah.

Sementara itu, kata Gun Gun, di lain pihak petugas inspektur Damkar saat ini di Kota Bandung hanya 5 orang.

Tentunya ini tidak mencukupi dan berdampak fatal jika pemeriksaan atau pengecekan sistem proteksi kebakaran pada gedung tidak dilakukan secara benar.

“Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, terutama dalam pencegahan kebakaran, salah satu upaya yang kita lakukan adalah memberikan pelatihan atau bimtek (bimbingan teknis) kepada petugas pemadam dan penyelamat dalam hal sistem proteksi gedung,” kata Gun Gun melalui ponsel, Jumat (24/6/2022).

Gun Gun mengatakan hal tersebut pun sudah disampaikannnya di sela acara Pelatihan/Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Pemadam dan Penyelamatan Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung, di Bandung, beberapa hari lalu.

Pelatihan dan bimtek ini berlangsung selama tiga hari, diikuti sekitar 180 peserta terdiri-dari 3 pleton, yang sebagian adalah pekerja harian lepas (PHL).

Gun Gun menyatakan, pelatihan ini fokus pada PHL Damkar Kota Bandung yang selama ini belum pernah dapat pelatihan bagaimana sistem proteksi kebakaran di gedung bertingkat. 

“Makanya kami bekali mereka agar sewaktu-waktu dibutuhkan untuk diikutsertakan sebagai inspektur, sebab kita kekurangan. Saat ini Kota Bandung hanya punya 5 inspektur,” ucapnya.

Gun Gun menambahkan Damkar Kota Bandung mengundang konsultan property management Inner City Management (ICM) sebagai narasumber untuk membagi ilmu dan pengalamannya dalam menerapkan Safety Building System di gedung-gedung bertingkat kelolaannya. 

“Sebab kami tahu selama 16 tahun ICM berpengalaman mengelola keselamatan puluhan gedung di beberapa kota besar di Indonesia,” katanya.

Genegal Manager Safety ICM, Encep Saifuddin mengatakan sebagai tugas inspektur Damkar mereka dituntut mengetahui sistem dan berbagai fasilitas yang terkait dengan keselamatan sebuah gedung. Bagaimana fungsi, cara kerja atau penggunaannya ketika terjadi keadaan darurat.

“Kami datang dengan tim untuk memberikan wawasan yang dapat diterapkan oleh para petugas Damkar yang ada di Kota Bandung, agar mengerti bahwa kalau mereka bekerja tanpa didukung alat proteksi akan membahayakan jiwa mereka sendiri. Sebagai inspektur Damkar mereka harus mengecek hal-hal penting untuk meminimalisasi terjadinya kebakaran,” kata Encep.

Lebih jauh, tugas inspektur Damkar adalah melakukan pengecekan dan pengetesan persiapan suatu gedung yang akan dioperasikan.

Apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau belum, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pengelola Gedung. Inspektur Damkar harus bisa memberikan arahannya.

“Selama ini ICM sangat peduli terhadap keselamatan orang-orang yang tinggal dalam gedung kelolaan kami. Sehingga memotivasi kami untuk selalu berusaha bagaimana para penghuni kita itu aman. Karena itu, ICM terus menggali kekurangan dan memperbaikinya. Setelah kita temukan solusinya, lalu ditularkan ke gedung-gedung lain di bawah kelolaan ICM, sehingga kita punya SOS ketat yang berlaku di semua Gedung,” kata Encep.

ICM secara rutin mengadakan training-training, bekerja sama dengan beberapa instansi terkait, untuk menambah pengetahui dan keahlian SDM-nya. Juga ada mengecekan Safety building system berkala, inspeksi rutin, hingga ada general evacuation 6 bulan sekali.

“Dalam pelaksanaan general evacuation, kami bekerja sama dengan para penghuni gedung. Di situlah kita harapkan dapat menguji kesiapan sistem yang ada dalam gedung itu. Semua sistem kita cek dan dicoba. Kita buat simulasi seolah-olah terjadi kebarakan sebenarnya,” kata Encep.

Baca juga: Rumah Milik PNS di Conggeang Sumedang Hangus Terbakar, Petugas Damkar Luka Tertimpa Genting

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved