Ketika Cak Imin dan Yenny Wahid Kembali Berseteru, Menguak Lagi Luka Lama di Tubuh PKB

Perseteruan antara Muhaimin Iskandar dan Yenny Wahid itu mau tak mau membuka luka lama konflik antara keponakan dengan putri presiden ke-4 RI itu.

Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Direktur The Wahid Foundation, Zannuba Afifah Chafsoh Wahid atau dikenal sebagai Yenny Wahid, saat diwawancarai TribunJabar.id, di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Rabu (22/6/2022). Yenny Wahid dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saling serang soal kepemilikan PKB, elektabilitas menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, dan ketegangan PKB dengan Nahdlatul Ulama (NU). 

Pada 18 Juli 2008, MA dalam putusan kasasi Nomor 441/kasus kasasi/Pdt/2008 memutuskan bahwa struktur kepengurusan PKB kembali ke hasil Muktamar Semarang 2005.

Artinya, posisi Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB diperkuat, sedangkan Gus Dur dikukuhkan sebagai Ketua Umum Dewan Syura.

Dua bulan sebelum putusan pengadilan itu terbit tepatnya 14 April 2008, Muhaimin memecat Yenny Wahid yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB.

Kubu Cak Imin mengeklaim, pemecatan itu didasari atas laporan tim investigasi DPP PKB yang menyebut bahwa Yenny terbukti melakukan tindakan indisipliner serta perbuatan yang mengancam keutuhan partai.

Partai bentukan Yenny

Atas pemecatan itu, Yenny Wahid mengaku cuek.

Namun, empat tahun pascakonflik, Yenny membentuk partai baru bernama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Partai tersebut dideklarasikan pada 12 Juli 2012. Yenny pun ditetapkan sebagai ketua umum.

Namun, jelang Pemilu 2014, partai pimpinan Yenny itu gagal lolos sebagai peserta pemilu.

Kejadian inilah yang belakangan disinggung Cak Imin sebagai partai gagal yang dibentuk Yenny.

Elektabilitas hingga ketegangan dengan PBNU

Hal lain yang disinggung Yenny adalah elektabilitas Muhaimin.

Memang, menurut survei sejumlah lembaga, elektabilitas Cak Imin mentok di kisaran angka 1 persen.

Sementara itu, sedari lama Cak Imin sudah gembar-gembor hendak maju di Pilpres 2024.

PKB bahkan sudah mewacanakan koalisi dengan sejumlah partai seperti Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved