Antapani Kidul Masuk 3 Besar Kelurahan Tangguh se-Jabar, Ada Koperasi Lawan Rentenir dan 915 UMKM
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, berharap Antapani Kidul bisa menjadi salah satu wilayah yang berperan untuk pemulihan ekonomi di Kota Bandung
Penulis: Tiah SM | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kelurahan Antapani Kidul, mewakili Kota Bandung, masuk tiga besar kelurahan tangguh yang diperlombakan di tingkat Jawa Barat (Jabar).
Dua tahun lebih pandemi Covid-19 melanda Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan pemangku kebijakan kewilayahan terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi.
Hal ini terlihat dari laporan Kelurahan Antapani Kidul mengenai jumlah pelaku UMKM yang terus meningkat.
Di tahun 2021 yang semula terdapat 138 pelaku UMKM, bertambah menjadi 915 UMKM pada tahun 2022.
Untuk mengevaluasi hasil laporan tersebut, Tim Verifikasi Lapangan Tingkat Jabar 2022 melakukan pemeriksaan langsung ke Kelurahan Antapani Kidul pada Kamis (23/6/2022).
Ketua Tim Verifikasi Lapangan Tingkat Jabar 2022, Lisa Avianty menyampaikan, ada tiga aspek yang akan menjadi penilaian untuk memenangkan Lomba Kelurahan Tangguh Tingkat Jabar.
Baca juga: Kota Bandung Optimistis Pertahankan Juara Umum MTQ Jabar, Raih Gelar Juara ke-9 Kali
"Ada aspek pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan. Kemasyarakatan ini ada beberapa unsur, seperti PKK, posyandu, poskamling, ronda, dan Bhabinkamtibmas," kata Lisa.
Ia mengatakan, dengan jumlah penduduk yang padat, Antapani Kidul bisa menjadi potensi untuk mempercepat ekonomi di kelurahan ini.
"Kami ingin lihat, tempat yang padat ini apakah bisa memberikan efek domino yang baik untuk masyarakat. Kemarin dari hasil paparan lurah Antapani Kidul, kami sangat mengapresiasi dan berharap proses ini bisa menjadi pembelajaran bagi kelurahan lain," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, yang turut hadir dalam kegiatan ini, berharap Antapani Kidul bisa menjadi salah satu wilayah yang berperan untuk pemulihan ekonomi di Kota Bandung.
"Tahun lalu potential loss kita lebih dari Rp 1 triliun. Tahun ini Provinsi, Jabar menargetkan pertumbuhan ekonomi 5 persen. Mudah-mudahan Kota Bandung bisa tumbuh di angka 5,5 persen," katanya.
Yana berharap usaha pemerintah sudah on the track dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Baca juga: Sepanjang Juni 2022, 16 Reklame Ditertibkan Satpol PP Kota Bandung, Ini Jalan yang Siap Dibereskan
Di tempat yang sama, Lurah Antapani Kidul, Dedi Juardi, mengatakan pemerintah bersama warga telah melakukan beberapa program inovasi untuk membantu masyarakat semakin berdaya.
Satu di antaranya melalui Koperasi Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) yang keuangannya telah mencapai Rp 51 juta.
"Koperasi ini upaya kami untuk membantu masyarakat melawan rentenir. Kami juga membantu untuk mereka menghasilkan produk UMKM sendiri. Ada yang punya usaha rempeyek, risoles, dan mi ayam. Jadi, masyarakat lebih berdaya dan mandiri tanpa terjerat rentenir lagi," ujar Dedi.
Selain itu, poin lebih yang menjadi sorotan di Antapani Kidul adalah aktif dalam pelayanan melalui aplikasi e-government (e-govt).
Melalui aplikasi ini, pemerintah kewilayahan telah memudahkan pelayanan masyarakat dalam mengakses kebutuhan.
Baca juga: Yana Ajak Cendikiawan Muslim Hadirkan Gagasan dan Inovasi untuk Kota Bandung
"Kami juga ada e-yaris, aplikasi yang sudah digunakan masyarakat untuk pelayanan konsultasi mengenai ahli waris," ujarnya.
Masyarakat Antapani Kidul juga memanfaatkan potensi lahan mereka untuk dijadikan Buruan Sae. Tersebar 10 Buruan Sae di 19 RW Antapani Kidul.
Mereka juga menangani Covid-19 dan stunting salah satunya dengan program ketahanan pangan melalui Lumbung Pangan dan Gerakan Berbagi Beras (Gebber).
"Jumlah anak stunting di Antapani Kidul turun dari sebelumnya 25 kasus di tahun 2021, menjadi 15 kasus di tahun 2022. Semoga ke depannya kita terus bisa menurunkan angka stunting di Kota Bandung," katanya.
