Latifa Anak Sukabumi yang Derita Tumor Otak Tetap Ceria, Tunggu Mental Kuat Sebelum Operasi
Latifa (9) merupakan anak yang ceria. Namun, kini, penglihatannya mengalami gangguan karena ada tumor di otaknya.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Latifa (9) merupakan anak yang ceria. Namun, kini, penglihatannya mengalami gangguan karena ada tumor di otaknya.
Sebelum mengalami ganguan penglihatan, Latifa bersekolah layaknya anak biasa yang normal.
Namun setelah menderita tumor otak, dia hanya beraktivitas di rumahnya di Perum Tanjungsari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
"Anaknya alhamdalillah ceria, normal, main sama adiknya. Namun ada penyakit itu saja. Sementara sekolah di SLB," ujar ayah Latifa, Wiwid, kepada Tribunjabar.id, Senin (20/6/2022).
Saat ini keluarga Latifa tengah mempersiapkan kembali operasi pengangkatan penyakitnya. Namun biaya membutuhkan diperkirakan sampai Rp 128 jutaan.
"Baru setelah operasi, untuk penyembuhan akan dilakukan terapi Gamma Knife di RSCM Jakarta. Namun saat ini tengah menguatkan mental anaknya dulu," ucapya.
Selaku orang tua, Wiwid mengucapkan banyal terima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Kapolres Sukabumi Kota.
"Saya terharu dan mengucapkan terima kasih kepada semuanya telah membantu anak saya. Mudah-mudahan semuanya bisa diberikah keberkahan dan semoga anak saya bisa kembali normal," ucapnya.
Sebelumnya, Wiwied berharap anaknya yang mengalami tumor diotaknya sejak tahun 2020 segera sembuh.
"Jadi saat tahun 2020 lalu, anaknya itu mulai mengeluh sakit di bagian kepala dan sering muntah," ujar Wiwid.
Suatu ketika, anaknya tersebut drop akibat sering mengalami pusing dan mual hingga akhirnya beberapa kali dirawat.
Tidak cuma mengeluh muntah dan pusing, Latifa pun mengalami kejang hingga akhirnya dirawat ke rumah sakit.
Keluarga pun langsung melakukan konsultasi dengan dokter spesialis sarap untuk memastikan kondisi anaknya tersebut.
"Kemudian di-CT Scan, hasil diagnosisnya hidrosefalus. Adanya cairan di otak. Lalu disarankan harus segera tindakan. Setelah dilakukan tindakan pengambilan cairan, anak saya itu awalnya drop, tak lama langsung kembali membaik," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/penggalangan-dana-untuk-Latifa.jpg)