Terharu, Cerita Eril Ungkap Cita-cita Kecilnya Alasan Kuliah di ITB, Ternyata Ada Peran Ridwan Kamil
Baru-baru ini, video lama Eril saat saat kuliah di ITB mendadak viral dan kembali ditonton, Eril menceritakan cita-cita kecilnya alasannya bikin haru
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini, video lama Eril saat saat kuliah di ITB mendadak viral dan kembali ditonton.
Dalam video lama tersebut, Eril menceritakan cita-cita kecilnya sempat dilema hingga akhirnya memilih kuliah di ITB, ternyata ada peran Ridwan Kamil.
Sosok Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril masih menjadi perbincangan hangat.
Meski anak Ridwan Kamil berusia 23 tahun ini telah tiada, sosoknya masih dikenang.
Baca juga: Orang yang azan di Pemakaman Eril Ternyata Satu Almamater dengan Mendiang, Atalia Puji Sosoknya
Sejak kabar kepergiannya menggemparkan publik, cerita kebaikan Eril semasa hidup masih terus berdatangan.
Mulai dari sosok Eril yang baru diketahui sebagai putra sulung Ridwan Kamil, orang nomor satu di Jawa Barat, hingga kebaikan Eril yang semerbak.
Ya, Eril, anak Ridwan Kamil ini diketahui juga aktif sebagai pemuda yang peduli kemanusiaan.
Eril aktif dalam organisasi kemanusiaan bernama Jaber Zillenial untuk membantu sesama.
Dalam organisasi tersebut, Eril bahkan menjadi ketua yang dikenal aktif dan ceria.
Lewat kegiatannya itu terkuak kebaikan Eril yang suka berbagi dan membantu orang-orang kesulitan.
Di sisi lain, Eril pun harus membagi waktu prioritasnya untuk kuliah sebagai mahasiswa.
Sebagaimana diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz, anak Ridwan Kamil ini kuliah di Institut Teknologi Bandung atau ITB.
Eril mengambil jurusan Teknik Mesin yang terbilang berbeda dengan bidang sang ayah yakni Arsitektur.
Ternyata, ada cerita di balik Eril mengambil jurusan berbeda dengan sang ayah.
Baru-baru ini, video lama Eril saat menceritakan cita-cita kecilnya hingga bisa kuliah di ITB mendadak viral.
Video lama tersebut diunggah di akun Youtube milik teman SMA-nya bernama Ayya Athiaas.
Eril ditanya tentang alasan kuliah di ITB.
Lantas, Eril pun mulai menceritakan alasan kuliah di ITB berawal dari cita-cita kecilnya.
Siapa sangka, sebelum mengambil Teknik Mesin, Eril sempat dilema.
Pasalnya ia mengaku sebelum menjatuhkan pilihannya di Teknik Mesin, cita-cita kecilnya dulu ingin menjadi seorang Akeolog.
“Balik ke cita-cita saya dulu, sebenarnya dulu gak mau masuk ITB, sebenarnya cita-cita saya mau jadi Arkeolog, tapi gak diperbolehkan orangtua,” ungkap cerita Eril.
Eril mengatakan cita-cita kecilnya itu sempat dipertimbangkan sang ayah, Ridwan Kamil karena kurangnya prosfek kerja di bidang Arkeolog tersebut.
Baca juga: Setahun Lalu Eril Ungkap Rencana Usai Lulus Temani Zara Kuliah di Luar Negeri, Khawatirkan Sang Adik
Dari sana peran Ridwan Kamil sebagai orangtua membantu Eril mempertimbangkan pilihannya.
Eril mengaku sang ayah begitu selektif memberinya jalan menjatuhkan pilihan hingga akhirnya mengambil jurusan Teknik Mesin tersebut.

Ia menceritakan akhirnya mengambil jurusan tersebut karena berangkat dari hobinya.
“Akhirnya pilihan saya jatuh ke FTMD (Fakultas Tekni Mesin dan Dirgantara) karena dari hobi, suka banget sama mobil klasik, jadi sering ngoprek, lihat komponennya, jadi dari situ, mungkin passion saya di sini, karena hobi saya di sini,” beber Eril.
Kemudian, Eril juga menceritakan memilih ITB sebagai kampus pilihannya.
Ia mengaku alasannya karena dekat dengan rumah, masih di lingkungan Bandung.
Lebih daripada itu, ternyata Eril alasan Eril kuliah di Bandung membuat terhari.
Ia mengungkap ingin kuliah di lingkungan Bandung karena tak ingin jauh dari orangtua.
“Kenapa ITB, pertama itu deket ya, dari dulu kecil sampai sekarang di Bandung, jadi sebisa mungkin gak jauh-jauh dari orangtua,” ujarnya.
Eril menjelaskan ia tak ingin jauh dari orangtua bukan berarti dirinya tak ingin mandiri.
Tak disangka, Eril menyebut karena kesempatan dekat dengan orangtua.
“Bukan berarti tidak mencoba untuk mandiri, tapi selama ada kesempatan untuk dekat dengan orangtua kenapa enggak,” ungkap Eril.
Sosol Eril di Mata Dosen ITB
Sejak dikabarkan hilang, tak ada yang menyangka sosok Eril yang tengah berjuang menimba ilmu justru hanyut di Sungai Aare, Swiss.
Takdir berkata lain, anak Ridwan Kamil itu kini dinyatakan meninggal dunia tenggelam.
Duka pun tak hanya dirasakan keluarga besar Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya.
Warga Jawa Barat dan orang-orang terdekatnya pun ikut berduka atas kepergian sosok Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz.
Mulai dari asisten keluarganya hingga dosen pembimbingnya di ITB (Institut Teknologi Bandung).
Meski dilahirkan sebagai anak Gubernur Jawa Barat, sisi lain sosok Eril dikenal sebagai pribadi sederhana dan rendah hati.
Hal ini diungkapkan oleh dosen pembimbingnya di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Ir Indrawanto.
Ir Indrawanto, dosen pembimbing Eril mengungkap kesaksian sisi lain sosok Eril dan kesehariannya di Kampus.

Di matanya dosennya itu, sosok Eril berkesan karena pembawaannya yang biasa.
Eril cukup berbaur dengan mahasiswa lainnya dan tidak terlihat seperti orang nomor satu di Jawa Barat.
Bahkan sejak awal Eril kuliah, dirinya mengaku tidak mengenal sosok Eril sebagai anak Gubernur Jawa Barat, karena tidak ada perlakuan khusus dari Ridwa Kamil, demikian juga dari pihak kampus.
“Dia sangat biasa di mata saya, bahkan saya tidak mengenali kalau dia itu anak Gubernur,”
“Jadi saya mengenal, oke tahu pigurnya tapi tidak mengenal bahwa dia adalah seorang Gubernur, jadi saya memperlakukannya biasa saja,” ujar Ir Indrawanto, dosen pembimbing Eril, dikutip Tribunjabar.id dari Intens Investigasi, Jumat (3/6/2022).
Ir Indrawanto mengatakan ia baru mengenal Eril anak Gubernur di semeter akhir.
Indrawanto menyebut bahwa Emmeril Kahn adalah mahasiswa yang sangat sederhana dan low profile.
Menurutnya Eril tak mengandalkan privilege-nya sebagai anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Indrawanto mengaku kagum karena sosok Eril yang tak menunjukkan diri sebagai anak Gubernur.
Dosen ITB itu pun merasa salut dengan Eril karena tak mau berlindung di bawah kekuasaan orang tuanya, dan tetap membaur bersama mahasiswa lain.
"Jadi ya sangat low profile, sangat biasa.”
“Dalam hal ini saya sangat kagum karena dia tidak menunjukan bahwa saya itu adalah anak orang penting atau orang yang punya kekuasaan," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam sisi lain sosok Eril dalam kesehariannya sangat sederhana dan terlihat sama seperti mahasiswa lainnya.
Ia tak mau terlihat istimewa bahkan cenderung menyembunyikan identitas anak Gubernur saat berada di kampus.
"Dalam sehari-hari kalau kami bimbingan tugas akhir dan sebagainya, sangat biasa, sangat wajar seperti tipikal mahasiswa pada umumnya."
Ia juga mengatakan bahwa Emmeril termasuk mahasiswa yang sangat rajin dan cerdas.
Tak hanya nilai akademik yang memuaskan, Eril juga disebut aktif di berbagai organisasi kampus dan non kampus.
"Saya mengenal saudara Eril dari awal ya, dari awal semester dia masuk di mesin, karena postur tubuhnya yang tinggi sehingga mudah dikenali."
"Dia di kelas adalah mahasiswa yang baik ya, rajin dan dari sisi nilai juga bagus yang dicapai.”
"Di organisasi dia cukup aktif, saya rasa di luar ITB juga ya banyak kegiatan," ungkap dosen ITB tersebut.
Terakhir, Indrawanto menyebut sosok Eril sebagai mahasiswa yang seimbang.
Menurutnya dari segi akademik dan kegiatan di luar kampus keduanya baik dan seimbang.
Baca juga: Sisi Lain Sosok Eril di Mata Dosennya di ITB, Rendah Hati, Sedang Kerjakan Tugas Akhir Dinilai Baru