Munas ISPI di Kampus UPI Ajang Canangkan Gagasan Pembaharuan Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) gelar Munas ISPI VIII 2022 pada 14-16 Juni 2022 di Kampus UPI

TRIBUN JABAR / MUHAMMAD NANDRI
Ketua ISPI, Prof Sunaryo Kartadinata 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) gelar Munas ISPI VIII 2022 pada 14 hingga16 Juni 2022 di Kampus UPI.

ISPI merupakan organisasi kesarjanaan dari seluruh Indonesia yang berkomitmen membantu pembangunan pendidikan sesuai tuntutan perkembangan zaman.

Di Munas ISPI di Kampus UPI, mereka ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada pembangunan pendidikan nasional secara profesional agar lebih terarah.

"Mendikbudristek sempat menegaskan dunia pendidikansekarang memasuki paradigma baru, yakni memberi kebebasan, kepercayaan, dan otonomi ke setiap institusi pendidikan. Kebijakan ini diarahkan agar lulusan punya seperangkat kompetensi yang menjadi dasar untuk bertindak mencapai kesuksesan dan berkarakter," kata Ketua Pelaksana Munas ISPI sekaligus Rektor UPI, M Solehuddin, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Lapangan Kampus UPI Bakal Jadi Lokasi TC Timnas Indonesia, Iwan Bule Sebut ada yang Harus Diperbaiki

Perguruan tinggi, lanjutnya, harus mampu berinovasi dalam aspek kebijakan, pengelolaan, pembelajaran, asesmen, sampai penempatan lulusan sehingga lulusan PT berkompeten di bidangnya.

"Para lulusan harus memiliki kompetensi dasar dan terapan yang benar-benar dibutuhkan oleh lapangan kerja. Perubahan teknologi yang eksponensial akan diikuti oleh munculnya berbagai jenis pekerjaam baru dengan tuntutan kompetensi yang juga baru. Bagi seorang sarjana, kemampuan belajar sepanjang hayat sebuah keniscayaan," ujarnya. 

Ketua ISPI, Prof Sunaryo Kartadinata sekaligus duta besar Indonesia untuk Republik Uzbekistan, mengatakan, pembangunan pendidikan secara kuantitatif seginifikan telah mampu meningkatkan partisipasi pendidikan masyarakat.

Seiring tantangan yang dihadapi, lulusan jenjang pendidikan disinyalir belum mampu sepenuhnya menjawab tantangan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

"Pendidikan abad 21 isu krusial yang terus dikaji dan dicari formulanya. Fase perkembangan revolusi industri 4.0 telah banyak mengubah wajah dan pola kehidupan manusia. Penggunaan dan pemanfaatan internet of thinks, big data, cloud computing, dan cognitive computing, telah memberi efek pada kehidupan ekonomi, sosial, politik, bahkan pendidikan," ucapnya.

Lahirnya konsep society 5.0 menegaskan bahwa keberadaan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan martabat manusia. Tantangan pendidikan, katanya, setiap hari akan terus berkembang mulai 2020 dihadapkan pada suatu tantangan pendidikan yakni covid telah mengubah proses pendidikan dari luring menjadi daring.

"Banyak persoalan yang ditemukan selama proses belajar daring mulai kesiapan guru, kemampuan guru dalam memanfaatkan media partisipasi siswa, kualitas pembelajaran, model asesmen, sampai pada capaiam kompetensi siswa," katanya.

"Kami (ISPI) sudah saatnya melahirkan gagasan untuk melakukan pembaharuan pendidikan mulai kebijakan pendidikan, teori, sampai praksis pendidikan. Munas ini bukan saja membenahi organisasi secara internal tetapi menghasilkan pikiran-pikiran alternatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved