Terkumpul Baru 1 Persen, Potensi Zakat di Ciamis Mencapai Rp 1,2 Triliun
“Potensi yang luar biasa. APBD Ciamis saja tiap tahun hanya Rp 2,2 triliun. Ini potensi zakat di Ciamis tiap tahunnya mencapai Rp 1,2 triliun."
Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS- Potensi zakat di Ciamis menurut hasil survey Pusat Kajian Strategis (Puskas) Baznas mencapai Rp 1,2 triliun per tahun.
Sejauh ini, nilai yang berhasil dipungut oleh Baznas Ciamis hanya sekitar Rp 10 miliar atau tidak lebih dari 1 persen.
“Pada 2021, Baznas Ciamis berhasil menghimpun zakat, infaq, dan sedekah sebesar Rp 10.996.030.385 atau masih di bawah 1 persen dari potensi Zakat di Ciamis,” kata Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, Lili Miftah, dalam silaturahmi “Optimalisasi Pengolaan Zakat, Infaq dan sedekah Demi Kemandirian Ekonomi Sejahtera untuk Semua” di Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis, Senin (13/6/2022) sore.
Pertemuan tersebut dihadiri para pengusaha, saudagar, para agnia, tokoh ulama, tokoh masyarakat, termasuk para pejabat.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, Wabup Yana D Putra, dan Sekda H Tatang serta para kepala dinas dan asda ikut dalam acara itu.
Baca juga: Keren, Membayar Zakat di Bandung Makin Praktis, Baznas Siapkan Tiga Saluran Digital Untuk Pembayaran
Lili menyebutkan Baznas sudah melakukan berbagai sosialisasi ke berbagai pihak, termasuk para pengusaha wajib zakat.
Sosialiasi dilakukan melalui unit pemungut zakat (UPZ) di lingkungan masing-masing, baik di lingkungan kantor, kecamatan, maupun desa/kelurahaan.
“Sampai saat ini, pihak yang dominan menyalurkan zakat ke Baznas adalah para PNS/ASN serta pejabat. Sementara dari pengusaha masih minim. Mungkin para pengusaha punya cara tersendiri menyalurkan zakat,” katanya.
Baznas Ciamis berharap pengusaha di Ciamis juga menyalurkan sebagian zakat melalui Baznas.
Dari potensi zakat mencapa Rp 1,2 triliun tersebut, ucap Lili, pada 2017, Baznas Ciamis menghimpun zakat, infaq, dan sedekah Rp 4286.310.223. Tersalurkan sebesar Rp 3.745.010.437.
Tahun 2018 terhimpun Rp 5.621.201.374 dan tersalurkan Rp 3.958.270.192.
Tahun 2019 terhimpun 7.110.935.662 dan tersalurkan Rp 5.206.077.501. Tahun 2020 terhimpun Rp 9.360.181.403, tersalurkan Rp 7.519.277.273.
Pada 2021 telah terhimpun zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 10.996.030.385 dan tersalurkan sebesar Rp 8.239.004.742.
“Tahun 2021 lalu berhasil dihimpun ZIS sekitar 11 miliar. Untuk tahun 2022, targetnya Rp 14 miliar. Ada kenaikan target capaian 30 % ,” kata KH Lili Miftah.
Baca juga: Besaran Zakat Fitrah Kota Bandung Ramadan 2022, Lengkap dengan Niat Zakat Fitrah Arab dan Latin
ZIS yang sudah dihimpun Baznas Ciamis tersebut disalurkan kembali ke masyarakat yang berhak menerima zakat (mustahik) melalui program Ciamis Peduli, Ciamis Sejahtera, Ciamis Cerdas, Ciamis Sehat dan Ciamis Agamis.
Tiap tahun Baznas Ciamis katanya juga telah merehab atau membangun kembali rumah warga yang tidak layak huni melalui progam Rutilahu.
Pada tahun 2016 sebanyak 38 unit rutilahu dipugar, tahun 2017 (95 unit rumah), 2018 (sebanyak 96 rumah), 2019 (93 rumah), 2020 (122 rumah), 2021 (134 rumah). Pada 2022 ini sampai bulan Juni ini sudah ada 101 unit rutilahu yang direhab atau dibangun kembali oleh Baznas.
“Total sudah ada 679 unit rutilahu yang dibangun kembali oleh Baznas,” katanya.
Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya pada silaturahmi tersebut menyebutkan potensi zakat di Ciamis mencapai Rp 1,2 triliun tiap tahun.
“Potensi yang luar biasa. APBD Ciamis saja tiap tahun hanya Rp 2,2 triliun. Ini potensi zakat di Ciamis tiap tahunnya mencapai Rp 1,2 triliun. Lebih dari setengah APBD potensinya,” ujar Herdiat di depan para pengusaha, sudagar, para agnia dan pejabat pada silaturahmi yang baru pertama kali digelar tersebut.
Dari potensi zakat mencapai Rp 1,2 triliun tersebut yang baru tersalurkan melalui Baznas baru mencapai sekitar Rp 11 miliar, atau hanya sekitar 1 persen.
Bila bisa dioptimalkan mencapai 10 % tentu sangat akan membantu meningkatkan kesejahteraan warga Ciamis.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak hanya merupakan tanggun gjawab pemerintah, tapi juga kewajiban para agnia dan masyarakat yang punya rezeki lebih.
Terlebih selama 2 tahun masa pandemi Covid-19, ucap Herdiat, jumlah warga miskin di Ciamis meningkat tajam. Naik dari semula 7, 06