SOSOK yang Banyak Bangun Jalan dan Masjid di Jabar Ini Ikut Sponsori Formula E, Begini Alasannya

Satu di antara sponsor penyelenggaraan Formula E di Jakarta adalah Joko Suranto. Dia merupakan pengusaha properti yang tinggal di Bandung.

Editor: Giri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Joko Suranto ikut mesponsori gelaran Formula E. 

Bahkan, ia mengaku tidak sedikit yang menganggap dukungannya memiliki tendensi politis.

Namun, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat ini tidak memikirkan hal tersebut.

"Dunia politik itu bukan dunia saya, dunia saya itu dunia yang produktif dan tentunya penuh kebermanfaatan. Ya, kalau mau berpikir politis ya silakan. Bagi saya memikirkan sesuatu yang bukan dunia saya itu, buang-buang waktu," kata dia.

Dia menyampaikan, jika sesuatu perbuatan selalu dikaitkan dengan pandangan politis, maka bangsa ini tidak memberikan kesempatan bagi warganya untuk berbuat baik.

"Ya, kalau terus begitu, habis waktu kita, kapan kita harus berbuat baiknya keburu mati. Tagline ini kan harus berbuat baik, berbuat baik itu bukan berarti kita harus lebih baik dari orang lain enggak juga ketika ada yang lebih baik yang harus kita support dengan doa, dengan ucapan, agar event itu bisa berjalan baik," ungkap dia.

Dipandang politis oleh publik, kata Joko, juga pernah dialaminya ketika membangun jalan.

Baca juga: Penjual Minyak Goreng Jahat Beraksi di Majalengka, Sempat Dikejar Warga, Dua Orang Berhasil Kabur

Padahal, jalan yang dibangun tidak pernah diperuntukan atau dikhususkan untuk siapa pun, melainkan untuk semua kalangan masyarakat.

"Saya waktu bangun jalan memang melihat jalan ini basisnya siapa, jalan itu ada basis siapa? Enggak ada. Saya enggak pernah melihat latar belakang apa pun, sekali berbuat baik maka harus mampu bermanfaat untuk sesama, sesederhana itu," tutur dia.

Kendati dukungan yang diberikan bukan dari dunia yang menjadi bidangnya, Joko mengaku tidak menutup kemungkinan memberikan sesuatu yang lain, sesuai dengan tagline-nya, "jangan takut berbuat baik".

"Insyaallah, doain saja kita bisa bertumbuh banyak. Kita sehat dan nawaitu (niat) kita saya hanya ingin bermanfaat untuk orang banyak. Niat saya hanya ingin jadi manusia biasa, yang ingin berbuat baik, bermanfaat bagi sesama. Niat saya sesederhana itu enggak lebih, bahkan enggak kepikiran tentang di luar itu, karena di luar itu capek dan beban," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved