Gaji PNS Kecil, Enam Warga Majalengka Mundur dari CPNS, Tak Bisa Ikut Tes Tahun Depan

Gaji PNS yang dinilai kecil membuat enam orang warga Majalengka yang sudah lulus CPNS memilih mengundurkan diri dari CPNS. 

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Ilustrasi PNS 

Laporan Tribun Jabar, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Gaji PNS yang dinilai kecil membuat enam orang warga Majalengka yang sudah lulus CPNS memilih mengundurkan diri dari CPNS

Sekda Majalengka Eman Suherman memgatakan, kasus enam orang yang mundur dari CPNS itu diduga sejumlah pertimbangan lain, misalnya sudah diterima bekerja di tempat lain dan gajinya lebih besar.

"Kemungkinan, mereka (6 CPNS) melihat gaji yang kecil jadi mundur. Selain itu, kemungkinan juga sudah diterima kerja di tempat lain," kata Eman Suherman di Majalengka, Jumat (27/5/2022).

Namun, dia berkesimpulan bahwa kasus enam orang mundur dari CPNS menunjukan bahwa komitmen mereka untuk mengabdi sangat kecil. Padahal, masih banyak di luar sana yang menginginkan posisinya seperti mereka.

"Dasarnya mungkin, motivasi mereka untuk mengabdi ke masyarakat dengan menjadi ASN kecil," ucapnya.

Karena memilih mundur, kata dia, ada konsekuensi yang akan diterima oleh mereka yang mundur dari CPNS. Salah satunya, namanya masuk daftar hitam sehingga jika tahun depan akan tes CPNS lagi, akan masuk daftar hitam.

Baca juga: Ogah Jadi Petugas Puskesmas, Gadis Tasikmalaya Ini Mundur dari CPNS Pangandaran

"Kalau sanksi mah mungkin tidak ada, kemungkinan adanya blacklist, jadi mungkin nanti ketika tahun depan mereka daftar lagi dan tercatat pernah mengundurkan diri, kemungkinan dicoret dari peserta CPNS," ujar Eman Suherman

Kendati demikian, Eman mengklaim keenamnya mundur di saat masih dalam proses seleksi. Sehingga, belum terinput mereka mendaftar di formasi mana.

"Ya itu dia, keenamnya itu masih dalam seleksi CPNS terus mengundurkan diri. Jadi belum terinput mereka di formasi mana," katanya.

Di Pangandaran, Indri Mundur Dari CPNS Karena Tak Mau Tugas di Puskesmas

Indri Widia Nuriva warga Kota Tasikmalaya mengundurkan diri sebagai CPNS Pemkab Pangandaran karena penempatannya tak sesuai dengan yang dia inginkan. 

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani menyampaikan,  Indri mengambil formasi untuk kedokteran umum di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran formasi tahun 2021.

"Indri mengundurkan diri per tanggal 7 Januari 2022 sebelum proses pemberkasan. Langsung di Sistem SCASN (Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara) BKN," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Jum'at (27/5/2022) pagi.

Ia menegaskan, Indri langsung mengundurkan diri karena lokasi penempatan kerjanya tidak sesuai yang diharapkan.

"Tadinya kan, ngambil lokasinya di RSUD Pandega Pangandaran. Tapi, waktu itu di RSUD Pandega Pangandaran formasinya sudah penuh. Yang dokter kan formasinya ada 11, sedangkan yang lolos kan ada 9. Dia (Indri) lolos tapi diurutan berikutnya, sedangkan di RSUD Pandega formasinya sudah penuh," kata dia.

Karena di RSUD Pandega sudah penuh, otomotis Indri ditempatkan yang formasinya masih kosong.

"Dan yang menempatkannya itu dari BKN, bukan dari kita. Tapi, dia ngotot gak mau karena formasinya di tempatkan di Puskesmas Jadikarya (Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran)," katanya.

Baca juga: Seratus Lebih CPNS Mundur, Ada yang Beralasan Gaji Kecil, Berapa Besaran Gaji PNS?

Menurutnya, penempatan baru itu karena di Puskesmas Jadikarya formasinya kosong.

"Karena kebetulan, yang kosong itu formasinya di Puskesmas Jadikarya. Tapi tetap gak menerima, malah untuk penempatan sempat nuduh kita, padahal yang menempatkan itu dari BKN," ucap Dani.

Dani mengaku sudah berupaya menjelaskan kepada yang bersangkutan, tapi yang bersangkutan tetap tidak menerima.

"Malah, dia datang bersama orangtuanya dan kita jelaskan bahwa penempatan itu bukan kewenangan dari kita, tapi dari BKN pusat sesuai formasi yang kosong tapi tetap dia gak mau," ujarnya.

Menurutnya, karena formasinya untuk dokter itu hanya ada 11 dan yang masuk CPNS hanya 9 orang

"Indri tidak ada penggantinya, karena masuknya juga diurutan berikutnya. Jadi, gak ada gantinya," ucap Dani. *

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved