Dianggap Gila, Fandi Buktikan Dengan Karya yang Lebih Gila, Sampah Diapers Jadi Karya Seni Indah

Fandi Mulyana (38) warga Kabupaten Bandung, yang mampu menyulap sampah menjadi karya seni bernilai tinggi, bahkan dari bahan sampah diapers sekalipun

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN
Fandi Mulyana (38) dengan hasil karyanya dari sampah diapers di rumahnya di Kampung Babakan Asta, RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (24/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin


TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Fandi Mulyana (38) warga Kabupaten Bandung, yang mampu menyulap sampah menjadi karya seni bernilai tinggi, bahkan dari bahan sampah diapers sekalipun yang merupakan penampungan kotoran.


Di berbagai karya seninya yang ia ciptakan, baik di pot bunga, hiasan dinding, meja akuarium, dan lainnya, kerap bertemakan alam yang indah dan sejuk. 


Fandi mengungkapkan, karyanya bertemakan alam karena berangkatnya dari keresahan melihat lingkungan sekitar.


"Jadi tidak tahu kenapa, setiap mau menggambar inspirasi yang saya dapatkan terkait mimpi keindahan alam, alam yang sehat, alam yang sejuk, bebas dari sampah. Walaupun keadaan sebenarnya bisa jadi tidak seperti itu," ujar Fandi, saat ditemui di rumahnya, yang berada di Kampung Babakan Asta, RT 2, RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (24/5/2022).


Fandi memulai berkarya dari bahan baku berbagai sampah, sejak tahun 2019, namun memadukan dengan seni lukis baru satu tahun terakhir.


"Kalau masyarakat luas menganggap sampah ini hal yang tidak ada gunanya, namun bagi saya, ini adalah berlian yang tercecer," kata Fandi, sambil tersenyum.


Di rumahnya bagaikan sanggar seni, namun tentu di bagian belakang terdapat tumpukan diapers, yang terlihat jijik karena masih ada yang belum dibersihkan. 


Berbeda halnya dengan bagian depan rumahnya, meski rumahnya sederhana, tapi terlihat dan terasa sejuk. Sebab di sana dipajang anekaragam hasil karyanya. Tak hanya itu, bunga-bunga atau tanaman juga menghiasi rumahnya. 

Baca juga: Sempat Disebut Gila dan Akan Dipidanakan, Kini Fandi Menghasilkan Karya yang Luar Biasa dari Diapers


Luar biasanya, tanaman yang ditanam di rumahnya, menggunakan media tanam dan pupuk dari sampah yang ia olah juga. Ban mobil bekas juga tak luput dijadikan media untuk berkaryanya.


"Ban mobil bekas ini saya ambil yang besarnya dijakian pot, yang serpihannya jadikan pigura untuk lukisan. Ornamen-ornamen dari barang pecah bekas, seperti gelas bekas, piring pecah, dan lainnya," kata dia.


Fandi mengaku, ia bisa menggambar baru satu tahun ke belakang, sebab sulu ia tak bisa bahkan saat sekolah menggambar merupakan pelajaran yang ia taksuka.


"Sebab mungkin tuntutan, yang awalnya bikin pot, mungkin akan lebih indah dipadukan dengan gambar," ucap dia.


Untuk waktu yang dibutuhkan dalam membuat karyanya, kata Fandi, beragam.


"Ada satu hari bisa juga lebih, tergantung pada cuaca karena yang paling lama adalah proses pengeringan, sebab medianya menggunakan semen pengeringannya mengandalkan sinar matahari," kata dia.


Fandi mengatakan, kalau dihitung-hitung dari 2019 sampai sekarang sudah lebih dari satu ton sampah diapers untuk pembuatan karyanya. Walau demikian ia tak kesulitan bahan baku untuk berkarya.


"Saya tidak pernah kesulitan bahan, justru kebanyakan karena berbagai bahan sampah, sampai dilingkungan sekitar kita juga sangat banyak bisa didapatkan," tuturnya.


Bahkan kata Fandi, sempat ada satu kejadian, ada yang memberikan donasi diaper retur  satu ton masih layak pakai, untuk dijadikan bahan karyanya.


"Maka saya begikan terlebih dahulu ke masyarakat yang membutuhkannya, supaya dimanfaatkan terlebih dahulu, baru setelah digunakan dan menjadi sampah saya ambil kembali," katanya sambil sedikit tawa.


Fandi mengatakan, bergerak dilingkungan itu banyak suka dukanya.


"Sebelum saya bikin karya ini di Rancaekek sempat diviralkan gila, dianggap tidak bertanggungjawab, dan sampai sempat mau dipenjarakan juga usai beres-beres sampah di pinggir jalan," ujar Fandi.


Namun Fandi mengaku, hal itu tidak membuat surut semangatnya.


"Justru jadi bukti, ketika dianggap gila, saya buktikan lebih gila lagi, lewat karya-karya saya," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved