Sempat Disebut Gila dan Akan Dipidanakan, Kini Fandi Menghasilkan Karya yang Luar Biasa dari Diapers

Fandi Mulyana (38), bisa menciptakan karya bernilai seni tinggi, bahkan dari sampah diapers yang sangat sulit diurai di Rancaekek Kabupaten Bandung

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN
Fandi menunjukkan hasil karyanya dari sampah diapers di rumahnya di Kampung Babakan Asta, RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (24/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin


TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kampung Babakan Asta, RT 2, RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Fandi Mulyana (38), sempat dijauhi orang dan disebut gila karena mengacak-ngacak tumpukan sampah.


Tak hanya disebut gila, akibat sampah Fandi juga sempat akan dipenjarakan oleh orang pembuang sampah.

Namun, kini Fandi bisa menciptakan karya bernilai seni tinggi, bahkan dari sampah pempers atau diapers yang sangat sulit untuk diurai dan jorok karena merupakan bekas kotoran.


Di tangannya beragam sampah, mulai dari pecahan beling, kayu, kain, pempers, bisa disulap menjadi berbagai barang yang sangat menarik.


Saat Fandi mengacak-ngacak sampah, itu merupakan strateginya untuk mengatasi masalah sampah, yang kerap menumpuk di Jalan Walini, yang ada di kampungnya.


Fandi mengaku kesal dengan banyaknya sampah di Jalan Walini di tahun 2018. Sempat melapor ke pemerintahan setempat, namun mendapat jawaban kurang memuaskan, dan tak ada aksi.


Akibat kesal dengan tumpukan sampah, yang menggunung itu, ia melakukan aksi nyata, meski banyak yang menyebut gila.


Tumpukan sampah tersebut oleh Fandi, di besebar ke tengah jalan, sehingga terlindas oleh kendaraan yang melintas.


"Sengaja, sampahnya saat itu diberantakkan ke jalan, ditebar kejalan, supaya terlindas kendaraan. Itu saya lakukan, supaya kering," ujar Fandi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (24/5/2022).


Fandi mengatakan, jadi setelah disebar dan terlindas kendaraan sampahnya menyusut karena kiring.


"Nah, setelah kering dikumpulkan lagi dan saya bakar. Sehingga tak perlu memakan waktu lama, dan kerja lebih banyak untuk mengatasinya," kata Fandi, sambil tersenyum.


Memang kata Fandi, saat itu, ada orang yang menyebutnya gila karena memberantakan sampah.


"Bahkan ada yang memviralkan di media sosial, tapi biarin saja, mau disebut gila atau apa juga," tuturnya.


Sedangkan saat akan dipidanakan oleh pembuang sampah, kata Fandi, itu karena ia menyebarkan foto dan identitas pembuang sampah di media sosial pribadinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved