Kecelakaan Maut di Tanjakan Pari Panumbangan, Semua Peziarah Sudah Kembali ke Tangerang
Sebanyaki 43 orang dari rombongan wisata religi penumpang bus pariwisata “Pandawa” yang mengalami kecelakaan sudah kembali ke Tangerang.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Sebanyaki 43 orang dari rombongan wisata religi penumpang bus pariwisata “Pandawa” yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Pari, Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5) pukul 18.00 petang, sudah diberangkatkan ke Tanggerang pada Minggu (22/5) subuh .
Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Panjalu dan Puskesmas Payungsari, puluhan peziarah tersebut sebelumnya sempat di istrirahatkan di Wisma Desa Panjalu.
Kecuali tiga korban yang masih dirawat di RSUD Ciamis.
“Tadi setelah subuh para peziarah yang mengalami kecelaaan tersebut sudah diberangkat kembali ke Tanggerang dari wisma Desa Panjalu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia, kepada Tribun, Minggu (22/5/2022).
Setelah memantau langsung lokasi kejadian dan lokasi wisata religi Situ Lengkong Panjalu, menurut Budi, diketahui rombongan wisata religi dari Balaraja, Tanggerang, Baten, tersebut masuk Situ Lengkong sekitar pukul 16.00, Sabtu (21/5) sore.
Mereka menaiki dua dua bus wisata yakni Bus Komara dan Bus Pandawa.
“Rombongan tersebut ada sekitar 120 orang, termasuk anak-anak. Datang dengan menggunakan dua bus .Rombongan tersebut rutin melakukan ziarah tiap tahun dengan rute Cirebon, Panjalu, dan Pamijahan,” katanya.
Informasi yang diperoleh, menurut Budi, bus yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Pari tersebut ternyata bus pengganti.
Dalam perjalanan dari Cirebon menuju Panjalu sudah terasa ada masalah. Sehingga ketika sampai di areal parkir Panjalu sempat diperbaiki.
Biasanya rombongan wisata religi setelah berziarah ke Situ Lengkong Panjalu baru melanjutkan perjalanan ke Pamijahan, Tasikmalaya, setelah malam.
“Tapi kemarin rombongan tersebut berangkat menjelang magrib,” ujar Budi.
Baru beberapa waktu keluar dari Komplek Situ Lengkong Panjalu, bus pembawa rombongan wisata tersebut mengalami kecelakaan di Tanjakan Pari jalan raya Panjalu-Panumbangan.
Penyebabnya diduga karena mengalami gangguan rem.
Menyusul terjadinya musibah kecelakaan bus “Pandawa” di Tanjakan Pari setelah menabrak rumah warga tersebut, puluhan penumpang bus mengalami luka-luka dan sempat ditangani di Puskesmas Panjalu dan Puskesmas Payungsari.
Seorang penumpang bus, Sri, meninggal akibat kejadian tersebut.
Menurut Budi, jenazah peziarah asal Kampung Ceplak, Desa/Kecamatan Sukamulya, Tanggerang, Banten, tersebut diberangkatkan ke Tanggerang dengan menggunakan mobil ambulans dari Puskesmas Panjalu pada Sabtu malam.
Jenazah korban dibawa pulang ke Tanggerang, didampingi empat penumpang bus yang selamat.
“Jenazah peziarah tersebut tadi malam cepat-cepat dibawa pulang ke Tanggerang, karena di rumah duka hanya ada seorang anak korban. Sementara suami korban sedang berada di Kuwait,” jelas Budi.
Menurut Budi, menjelang akhir bulan Syawal ini merupakan musim ramainya wisata religi ke Situ Lengkong Panjalu.
“Kemarin ada sekitar 21 bus wisata yang masuk. Termasuk dua bus dari Tanggerang tersebut. Sampai jam 01.00 dini hari masih ada bus wisata yang masuk,” ujar Budi.
Tradisi wisata religi ziarah tersebut biasa berlanjut sampai Iduladha. Puncak ramainya kunjungan kembali terjadi pada bulan Maulud. (andri m dani)