BERITA POPULER Janda di Tasik Meninggal Tak Wajar Diduga Kuat Korban Perampasan Nyawa
Juju Juariah adalah janda yang ditemukan meninggal tak wajar karena ada luka di leher, dada, dan tangannya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
Meski sudah tak bernyawa sejak Selasa (17/5/2022), jasad Juju Juariah (46), janda korban pembunuhan, masih dalam kondisi normal saat menjalani autopsi.
Pasalnya, dalam tiga hari terakhir ini jasad janda beranak dua ini disimpan di lemari pendingin Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
"Saat dilakukan autopsi, kondisi jasad masih normal segar belum membusuk, karena disimpan di frezer," ujar Kepala Kamar Mayat, Asep, seusai autopsi, Kamis (19/5) sore.
Kondisi tersebut, kata Asep, bisa memperlancar pelaksanaan autopsi. Karena jaringan tubuh masih normal.
Asep mengungkapkan, saat jasad korban masuk Kamar Mayat, Selasa siang, pihaknya belum berwenang membukanya.
"Saat datang jasad korban masih berada di dalam kantung mayat dan diletakkan di tempat pemandian," kata Asep.
Hingga Selasa sore tak kunjung ada kabar dari pihak kepolisian, jasad korban akhirnya disimpan di lemari pendingin untuk menghindari proses pembusukan.
"Dengan demikian, saat dilakukan autopsi, kondisi tubuh korban masih beleger (normal) belum membusuk," ujar Asep.
Seusai dilakukan autopsi, para petugas Kamar Mayat melakukan tindakan pemulasaraan sebagaimana mestinya seusai syariat.
Diautopsi 3 Jam
Pelaksanaan autopsi terhadap jasad Juju Juariah (46), janda yang ditemukan tewas dengan luka di leher, dada, dan tangan, membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Korban ditemukan tewas terlentang di musala ruko miliknya di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022) pagi.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian rapi yakni baju kotak-kotak dipadu celana jins biru.
Pelaksanaan autopsi dipimpin dokter spesialis forensik Polda Jabar, dr Fahmi Arif Hakim SF, dibantu sejumlah koas, di ruang pemulasaraan jenazah Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Kamis (19/5/2022) siang.
Tim forensik membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk memeriksa secara detail melalui bedah tubuh korban, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.