Jelang Iduladha Ada PMK, Bandar Tak Berani Stok Banyak Sapi, Tahun Lalu 60 Ekor Habis, Kini Cuma 20
Bandar sapi di Ciamis tak beranyi menyediakan banyak sapi untuk kurban tahun ini gara-gara PMK.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), membuat bandar sapi di Ciamis tidak berani menyediakan banyak sapi untuk kurban di hari raya Iduladha tahun ini.
“Dalam kondisi semacam sekarang ini (adanya ancaman wabah PMK) kami tidak berani menyiapkan stok yang banyak untuk hewan kurban. Stok seadanya saja. Yang sudah ada saja, tidak menambah lagi,’ ujar Dian Udeng, bandar sapi di Dusun Desa Kulon, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Ciamis, kepada Tribun, Rabu (18/5/2022).
Musim kurban, hari raya Iduladha tahun 2021 lalu, menurut Udeng, ia menyediakan stok habis sebanyak 60 sapi kurban.
“Tidak hanya sapi lokal, tahun lalu masih mendatangkan sapi dari Bantul (Jateng),” katanya.
Menghadapi Iduladha tahun 2022 ini dengan adanya ancaman penularan PMK, menurut Udeng, ia tidak berani jor-joran menyediakan stok sapi untuk kurban.
“Sampai hari ini stok sapi hanya ada 20 ekor. Itu pun semuanya sapi lokal hasil pembesaran sendiri sejak 3 bulan lalu,” ujar Udeng.
Jumlah 20 ekor sapi siap kurban tersebut katanya dibeli dari peternak lokal.
“Tidak berani mendatangkan dai luar daerah apalagi dari Jateng dan Jatim. Dilarang. Jadi beli bakalannya dari lokal saja, ada sapi lokal juga ada sapi peranakan,” ungkapnya.
Menurut Udeng, ia tidak punya niat lagi untuk menambah stok sapi untuk lebaran.
Mengingat belum diketahui pasti minat masyarakat untuk berkurban di musim Iduladha yang ada ancaman PMK saat ini.
“Biasanya dulu menjelang Iduladha sudah ada pelanggan atau panitia kurban yang pesan. Sekarang belum ada, padahal Iduladha tinggal 50 hari lagi. Jadi belum diketahui animo masyarakat untuk berkurban,” ujar Udeng.
Untuk menjaga kesehatan 20 ekor sapi yang disiapkan sebagai stok untuk kurban hari raya Iduadha tersebut, menurut Udeng, sapi-sapi tersebut secara priodik disemprot carian disinfektan, rutin dimandikan, serta diberi vitamin.
Untuk rumput atau silase (jerami) diperoleh dari lokal Cipaku dan Kawali, tidak sampai mendatangkan dari luar Ciamis.
“Tapi belum divaksin. Juga tidak ada pemberian ramuan lokal (herbal). Mudah-mudahan sapinya tetap sehat dan tidak tertular virus PMK. Kondisi kesehatan sapi kami jaga terus,” katanya.
Udeng sendiri belum bisa memastikan apakah stok sapi untuk hari raya kurban nanti akan terjadi kelangkaan atau tidak, karena hal tersebut juga tergantung permintaan (animo).