Arfandi Tewas Setelah Ditangkap Polisi, Disebut Terlibat Bandar Narkoba Barbuk Sabu 2 Gram

Arfandi Ardiansyah (18) tewas setelah ditangkap polisi Polrestabes Makassar dengan tuduhan kasus narkoba.

Editor: Mega Nugraha
Kompas
Ilustrasi Mayat 

TRIBUNJABAR.ID- Arfandi Ardiansyah (18) tewas setelah ditangkap polisi Polrestabes Makassar dengan tuduhan kasus narkoba.

Sang ayah, Mukram, menduga anaknya disiksa polisi sebelum meninggal. Pasalnya, Mukram melihat di tubuh Arfandi penuh luka memar dan lebam.

Tidak hanya itu, kata Mukram yang dikutip dari Kompas.com, tangan Arfandi patah dan telinga mengeluarkan darah.

"Setelah melihat mayat anak saya, luar biasa luka-lukanya di sekujur tubuh. Babak belur, telinga keluar darah, tangan patah dan bengkak. Begitu juga kedua kaki, bengkak bekas di pukul. Jadi saya lihat luka-lukanya, bukan saja dipukul, tapi juga disetrum," katanya, saat ditemui di rumahnya di Jl Kandea 2, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Detik-detik Ular Berbisa Melahirkan, Pawang Ular di Kuningan Siaga Jika Anak Ular Susah Keluar

Ia juga tak percaya anaknya meninggal karena sesak nafas seperti yang dijelaskan polisi.

Pasalnya, kata dia, Arfandi selama ini tak punya riwayat asma atau sesak nafas.

"Tidak benar itu berita di media, bilang anak saya meninggal karena asma. Karena anak saya itu sehat-sehat saja dan tidak ada penyakit asma atau sesak napas lainnya," ujarnya.

Awal Mula

Dia mendapat kabar anaknya ditangkap dari seorang polisi yang menghubungi Mukram dan memintanya ke RS Bhayangkara Makassar.

Arfandi ditangkap di Jalan Rappokalling Makassar pada Minggu (15/5/2022). Saat itu, dia bolak-balik RS Bhayangkara dan Polrestabes Makassar. Lima jam setelahnya, Mukram baru bisa melihat jasad anaknya.

"Saya dipingpong oleh itu anggota, jadi bolak balik RS Bhayangkara dan Polrestabes Makassar. Bahkan itu polisi mengatakan bahwa anak saya aman dan bisa di 86 (damai)," ujarnya.

Mukram menolak jenazah Arfandi diotopsi dan cukup visum luar saja, karena sudah jelas banyaknya luka memar lebam di tubuhnya.

Mukram juga membantah anaknya terlibat jaringan bandar narkoba karena ada saksi yang menyebut tidak ada barang bukti saat Arfandi ditangkap polisi.

Baca juga: Bareskrim Perpanjang Penahanan Fakarich dan Manajer Binomo Brian Edgar, Admin Sosmed Indra Kenz Juga

"Kenapa anak saya dikatakan bandar narkoba, sedangkan dia itu setiap hari menjual di Pasar Sentral menjual pakaian. Saya heran juga, kenapa polisi tega menghabisi anak saya. Saya juga dikasih tahu sama polisi, katanya anakku positif narkoba setelah dites urine. Bisanya itu jenazah bisa keluarkan air kencing dan dites urinenya," tambahnya.

Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Doli M Tanjung mengatakan, Arfandi merupakan pengedar narkoba.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved