Dua Minggu Setelah Lebaran Harga Daging Sapi di Ciamis Turun, Pasokan Lancar Tak Terpengaruh PMK

Dua minggu setelah Idulfitri harga daging sapi berangsur-angsur turun.

Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Andri M Dani
Ilustrasi penjual daging sapi di Blok C Pasar Manis Ciamis. 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Harga daging sapi di Pasar Manis Ciamis yang menjelang hari H Lebaran Idulfitri lalu sempat menembus angka Rp 160.000 per kg, kini pada pertengahan bulan Mei ini sudah turun jadi Rp 145.000 per kg.

“Sudah turun normal kembali ke angka Rp 145.000 per kg. Dua hari menjelang lebaran lalu memang sempat menembus angka Rp 160.000 per kg,” ujar H Andi, pedagang daging sapi di Blok C Pasar Manis Ciamis kepada Tribun  Senin (16/5/2022).

Pekan pertama setelah lebaran lalu menurut H Andi, harga daging sapi sempat turun ke angka Rp 150.000 per kg.

Memasuki pekan kedua pascaIdulfitri harga daging sapi turun lagi ke angka Rp 145.000 per kg.

“Sekarang sudah turun lagi ke angka Rp 145.000 per kg,” katanya.

Meski harganya sudah turun, tapi menurut pemilik kios daging sapi “Hj Ombah” tersebut, permintaan daging sapi masih belum meningkat.

“Permintaan belum normal, hanya rata-rata 30 kg/hari. Paling banyak di kisaran 50 kg,” ujar H Andi.

Sementara pasokan daging sapi dari bandar (distributor) sampai saat ini, kata H Andi, tetap lancar.

Tidak terpengaruh oleh informasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Pasokan daging sampai hari ini tetap lancar. Tidak terpengaruh oleh informasi PMK. Kami mendapatkan pasokan daging (sapi) dari bandar di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya,” katanya.

Rata-rata pedagang daging sapi di Blok C Pasar Manis Ciamis tersebut setiap hari mendapat pasokan daging sapi dari bandar di Pasar Induk Cikurubuk Tasikmalaya.

“Pasokannya tidak banyak hanya sekitar 30 kg sampai 50 kg per hari. Permintaan daging (sapi) belum normal. Tapi pasokan sampai hari ini masih lancar,” ujar H Andi.

Sementara itu harga daging ayam potong jenis broiler (BR) saat menjelang hari H Idulfitri lalu sempat melejit ke angka Rp 50.000 per kg.

Memasuki pertengahan bulan Mei ini sudah surut ke angka Rp 45.000 per kg.

“Harga daging (ayam) beberapa hari ini sudah turun ke angka Rp 45.000 per kg. Cuma permintaan pasar saja yang belum normal,” ujar Lidya, pedagang daging ayam  potong di Blok C Pasar Manis Ciamis kepada Tribun, Senin.

Sedangkan di kandang peternak di Ciamis harga ayam ras pedaging jenis broiler (BR) yang pada hari menjelang Idulfitri lalu sempat bertengger di angka Rp 18.500 per kg hidup (livebird).

Memasuki pekan kedua Mei pascalebaran ini menurut H Kuswara Suwarman, pengelola peternakan Tanjungmulya Grup  Panumbangan, harga ayam BR di kandang turun ke angka Rp 18.000 per kg.

Baik sebelum dan sesudah lebaran, kata H Kuswara harga ayam BR di tingkat peternak masih di bawah biaya pokok produksi (HPP/BPP/BEP) yakni di kisaran Rp 20.000 per kg.

“BEP BR cukup tinggi, Rp 20.000 per kg. Soalnya harga pakan mahal (Rp 8.400 per kg), harga DOC (day old chick) juga naik dari Rp 6000 per ekor jadi Rp 7.000 per ekor. Yang enak memang close house, BPP-nya dikisaran Rp 18.000 per kg,” ujar H Kuswara kepada Tribun Senin.

Dengan tingkat harga ayam BR hidup di kandang perternak Rp 18.000 per kg, menurut H Kuswara yang juga Sekretaris Perkumpulan Peternak Ayam Priangan (P2AP), harga daging ayam potong (BR) di tingkat pasar eceran yang normal di kisaran Rp 32.000-  Rp 35.000 per kg.

Baca juga: 7 Hari Setelah Lebaran, Harga Bahan Pokok di Majalengka Berangsur Turun, Segini Harga Daging Sapi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved