Yuk Hadir di Karya Kreatif dan Pekan Kerajinan Jawa Barat, Usung Green Economy, Digelar Tiga Hari
Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB 2022) mengusung tema green economy
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mengambil tema "Ekonomi Hijau dan Keuangan Inklusif untuk Percepatan Ekonomi yang Berkelanjutan", Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Dekranasda Jawa Barat, kembali menggelar event tahunan Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB 2022).
Pelaksanaan KKJ yang ke-empat kalinya ini digelar dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja, sekaligus berkolaborasi dengan Dekranasda Jawa Barat dalam menggelar Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB).
KKJ-PKJB 2022 yang terselenggara atas kerjasama dan sinergi antara Bank Indonesia, Kementerian dan Kelembagaan terkait, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dekranasda Jawa Barat, Perbankan, dan Instansi terkait ini dilaksanakan secara hybrid dengan menampilkan showcase produk UMKM premium asal Jawa Barat.
Diselenggarakan juga berbagai interactive booth di area Trans Convention Center, Kota Bandung selama tiga hari mulai tanggal 14 sampai 16 Mei 2022.
Selain showcase produk UMKM, KKJ-PKJB 2022 juga menampilkan pesona wisata Jawa Barat yang terangkai dalam berbagai atraksi budaya Jawa Barat, Fashion Show, dan kegiatan lainnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono, mengatakan kegiatan ini kan digagas pertama kali pada 2019. Koordinasi kemudian dilakukan dengan berbagai macam pemangku kepentingan, termasuk Dekranasda sejak tahun 2021.
"Acara ini menjadi event sebagai road to KKI (Karya Kreatif Indonesia). Jadi KKJ ini jadi road to KKI yang nanti akan diselenggarakan 27 Mei 2022. Jadi ini menjadi contoh benchmark saya rasa, jadi sejak 2019 KKJ ini ditiru di seluruh Indonesia, di provinsi-provinsi lain," kata Doni dalam kesempatan tersebut.
Provinsi Jawa Barat, katanya, yang paling pertama untuk menggelar KKJ. Tentunya Bank Indonesia akan terus mensupport ini apalagi temanya sama dengan G20, yakni green economy.
Ia pun mengatakan ekonomi di Jabar sudah tumbuh 5,61 persen triwulan ini, dan artinya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang di angka 5,01 persen. Di sisi lain, konsumsi rumah tangganya sudah berada di atas 3 persen.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kegiatan ini memang sejarahnya diselenggarakan di Jawa Barat dan menasional sehingga menjadi standar nasional. Seiring Presiden yang mengarahkan minimal 40 persen dari belanja pemerintah itu harus disalurkan ke UMKM, hal ini harus disambut baik.
"Kalau minimal 40 persen itu sama dengan Rp 160 triliun dari Rp 400 triliun, nah inilah kesempatan produk UMKM unjuk diri ya. Pertama produknya harus berkualitas, kemudian kedua produk UMKM yang registrasikan ke e-katalog, dan ketiga harus punya nilai plus," katanya.
Kali ini nilai plusnya adalah green economy ya. Sistem ini satunya adalah menggunakan sumber energinya hijau, kemudian sumber material sebelum produksinya juga dicari yang terdekat, dijual juga jangan terlalu jauh.
"Kombinasi ini apalagi dengan bahan daur ulang yang berkualitas misalkan, gaya hidup rendah karbon inilah yang dibudayakan di Jawa Barat dengan kebutuhan dan visi di masa depan kita harus lebih hijau," katanya.
Kemudian karya-karya kreatifnya khas Jawa Barat yang memang sangat kreatif seiring dengan kasus Covid yang surut, pihaknya fokus pada kebangkitan ekonomi, khususnya UMKM sebagai Sila Kelima Pancasila
"Pertumbuhan triwulan pertama yang 5,61 % sangat membanggakan, artinya ekspor naik, investasi besar, kemudian spending pemerintah juga tinggi, dan daya beli masyarakat tadi sudah mulai naik secara signifikan," tuturnya.