Jangan Abaikan Mata Merah, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya, Ini Kata Dokter Spesialis Mata

Ini kata dokter spesialis mata untuk mengetahui penyebab mata merah dan cara mengatasinya

Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
levelandclinicabudhabi.ae
Ilustrasi mata merah 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sobat Tribunners pernahkah anda mengalami kondisi mata merah yang disertai rasa nyeri, perih, gatal, berair, hingga keluhan pembengkakan?

Meski terkesan ringan, namun jika dibiarkan dalam kurun waktu lama, bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari, namun dapat berdampak fatal juga loh.

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Santosa Kopo Bandung, dr. Arief Akhdestira Mustaram, SpM(K) menjelaskan, bahwa gejala mata merah adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah pada permukaan mata sebagai suatu proses infeksi atau peradangan.

Kondisi mata merah dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan (iritasi akibat debu, asap, udara, paparan sinar matahari), infeksi, mata kering, hingga alergi.

"Mata merah juga dapat diakibatkan oleh riwayat trauma, riwayat operasi , glaukoma serangan akut, terdapat benda asing di mata, dan penyebab lainnya," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (14/5/2022).

selain faktor-faktor tersebut, hingga kini belum ada kepustakaan yang menyatakan bahwa faktor genetik atau turunan, dapat berhubungan dengan kondisi mata merah.

Kondisi ini, lanjutnya bukan hanya menyerang dewasa, namun juga remaja dan anak-anak, artinya gangguan tersebut dapat mengenai segala macam usia dan jenis kelamin.

"Beberapa kejadian mata merah yang cukup sering pada anak-anak, diantaranya adalah konjungtivitis, alergi, blefaritis (radang kelopak mata), trauma kornea, ulkus kornea, hingga perdarahan subkonjungtiva akibat pecahnya pembuluh darah di bawah konjungtiva atau selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata," ucapnya.

dr. Arief pun menjelaskan, Konjungtivitis adalah salah satu penyebab mata merah yang paling sering terjadi.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi, baik virus atau bakteri, atau reaksi alergi dan iritasi pada mata. 

Konjungtivitis akibat infeksi bisa menular ke orang lain, sedangkan konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi atau iritasi tidak menular.

Upaya pengobatan mata merah dapat dilakukan dengan berbagai cara, secara garis besar diantaranya adalah edukasi mengenai kebersihan mata, pola istirahat yang cukup, penggunaan lensa kontak dan kosmetik mata, penggunaan kacamata pelindung saat, dan kepatuhan pemakaian obat.

Untuk pemberian obat-obatan, disesuaikan dengan kondisi klinis masing-masing mata merah.

Obat tetes mata yang dapat diberikan pertama pada kondisi mata merah adalan tetes air mata buatan (artificial tears), gunanya adalah untuk melumasi, membersihkan dan menjaga permukaan bola mata. 

"Obat tetes mata lain yang dapat diberikan harus disesuaikan dengan penyebab mata merahnya, misalnya untuk infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik, jika disebabkan oleh alergi, dapat diberikan antihistamin untuk mengatasi rasa gatal dan bengkak, pada kasus uveitis dapat diberikan tetes mata steroid," ujar dr. Arief.

Pengobatan melalui jalur operasi dilakukan bagi kondisi kasus-kasus tertentu yang membutuhkan tindakan, misalnya mata merah karena ada trauma atau luka di kornea yang membutuhkan penjahitan atau penambalan.

Namun, peribahasa mencegah lebih baik daripada mengobati, harus selalu menjadi prioritas utama yang dipahami masyarakat.

Maka dari itu, upaya pencegahan gangguan mata merah pun dapat dilakukan dengan cara, rajin mencuci tangan, menghindari menyentuh atau mengucek mata.

Kemudian, jauhi faktor pencetus seperti debu, asap, alergen lain, menggunakan kacamata pelindung pada pekerja lapangan, 
membatasi penggunaan mata (istirahat berkala rutin) saat aktivitas di depan komputer atau gawai yang lain.

Serta, memperhatikan kebersihan, menjaga higienitas, menghindari pemakaian yang terlalu lama pada pengguna lensa kontak.

dr. Arief pun senantiasa mengimbau, bahwa mata merah merupakan kondisi yang memiliki gejala yang bervariasi, dari mulai ringan sampai berat, penanganannya pun harus menyesuaikan dengan kondisi yang dialami.

Maka, jangan menganggap remeh apabila kita mengalami mata merah,  penanganan pertama dapat kita lakukan secara mandiri, namun apabila tidak ada perbaikan disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter mata terdekat.

"Jangan pernah membeli atau memakai obat tetes mata sembarangan, terlebih apabila tidak sesuai indikasi dan bukan diresepkan oleh dokter," katanya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved