Perampasan Nyawa Janda Muda

ASMARA Berujung Duka, Janda di Bandung Dirampas Nyawa oleh Kekasihnya, Keberadaan Pelaku Terlacak

Polisi mendapat laporan dari saksi yang melihat keberadaan Mulyadi pelaku rajapati kekasihnya.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Polisi memeriksa kasus perampasan nyawa di Kampung Gunung Bentang, RT 4/14, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (8/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Kasus perampasan nyawa janda muda Wiwin Sunengsih yang terjadi pada Minggu (8/5/2022) di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kini sudah mendapatkan titik terang.

Polisi mulai mengendus keberadaan Mulyadi yang merupakan pelaku rajapati terhadap janda tersebut. 

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, pihak kepolisian telah mengantongi sejumlah keterangan dari saksi yang mengaku telah melihat keberadaan Mulyadi.

"Sudah ada beberapa saksi yang melihat langsung yang bersangkutan, kami juga sudah mebuat empat tim khusus yang terdiri dari jajaran Polsek Padalarang dan Polres Cimahi untuk memburu pelaku," ucap AKBP Imron Ermawan kepada Wartawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mulyadi diduga membunuh Wiwin dikarenakan kandasnya hubungan asmara mereka.

"Wiwin dan Mulyadi ini memiliki hubungan asmara yang sebenarnya sudah ingin menuju ke jenjang pernikahan. Tapi karena ajakan Mulyadi ditolak korban dan ditentang keluarga, membuat Mulyadi diduga nekat menghabisi nyawa Wiwin," kata Imron.

Atas kejadian tersebut, Imron berjanji akan memaksimalkan pencarian terhadap pelaku.

"Kami berjanji akan memaksimalkan waktu dan tenaga untuk menangkap pelaku, kasus ini hanya tinggal menunggu waktu saja, karena pelaku memang sudah terlihat oleh saksi di suatu tempat," ujarnya.

Imron menambahkan, sejumlah masyarakat di beberapa tempat juga telah membantu kepolisian untuk mengungkapkan keberadaan Mulyadi.

"Dengan bantuan masyarakat dan memaksimalkan pencarian pelaku, insyaallah pelaku akan segera tertangkap," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan warga, Imron mengatakan, Mulyadi sendiri di daerahnya memang kerap berbuat keributan.

"Pelaku sering membuat onar di wilayah tersebut, namun pelaku memang tidak tercatat kriminal baik di Polsek Padalarang maupun Polres Cimahi," ujarnya.

Mulyadi sendiri tega membunuh Wiwin dengan senjata tajam jenis belati.

Wiwin mendapatkan luka di bagian leher dan perut setelah dilakukan visum oleh pihak kepolisian.

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022).
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Tak Benar Laporan Keluarga Korban Diabaikan

Polres Cimahi mengungkap bahwa pihaknya tidak pernah menolak laporan terkait dugaan ancaman kepada Wiwin Setiani oleh pihak keluarganya pada Selasa (3/5/2022) lalu atau lima hari sebelum Wiwin terbunuh oleh mantan kekasihnya, Mulyadi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wiwin yang merupakan janda dan memiliki satu anak ini dibunuh oleh Mulyadi di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (8/5/2022).

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga Wiwin sempat menyalahkan pihak kepolisian karena laporan terkait ancaman pada Wiwin tidak ditindaklanjuti Bhabinkamtibnas dan pihak Polsek Padalarang.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dengan baik dan telah ditindaklanjuti.

"Memang benar, Mimin (ayah korban) telah melaporkan ancaman kepada korban serta keluarganya ke Bhabinkamtibnas kami yaitu Aipda Deden Supariadi melalui telepon pada Selasa (3/5) lalu," uncap Imron kepada Wartawan di Mapolres Cimahi, Rabu (11/5/2022).

"Pada laporan tersebut, Aipda Deden menyarankan pihak keluarga korban untuk membuat laporan pengaduan terkait adanya pengancaman ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Polsek Padalarang," tambah Imron.

Imron mengatakan, di hari yang sama sekitar pukul 20.30 WIB, Mimin bersama rombongannya tiba di Polsek Padalarang dan laporannya diterima oleh dua orang SPK yang bertugas yaitu Aiptu Iwan Setiawan dan Bripka Suhendi.

"Diterima dengan baik oleh kedua petugas SPK kami, Pelapor menceritakan kronologis kejadian ancaman yang terjadi oleh korban dan keluarganya," kata Imron.

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas SPK meneruskan laporan ke petugas piket Reskrim karena diduga ada unsur pidana. 

Petugas Reskrim yang menerima laporan tersebut kembali mendengarkan kronologis dari pelapor dan menyarankan untuk melakukan mediasi atas kasus tersebut.

"Karena pelaku ini memiliki hubungan asmara dengan korban dan kemudian ditolak menikah oleh pihak keluarga. Piket Reskrim menyarankan keluarga, RT dan RW untuk melakukan mediasi," kata Imron.

Setelah menyarankan mediasi, Petugas Reskrim langsung menugaskan Bhabinkamtibnas untuk mencari Mulyadi supaya dapat melakukan mediasi. 

Namun pada saat itu, Mulyadi telah kabur dan tidak dapat ditemukan untuk melalukan mediasi bersama keluarga dan pihak kepolisian.

"Jadi kami tegaskan, pihak kepolisian tidak pernah menolak laporan masyarakat, petugas kami menerima dengan baik. Buktinya, kami telah menindaklanjuti laporan tersebut,"

"Namun disayangkan, Mulyadi kembali muncul untuk membunuh Wiwin pada Minggu (8/5/2022), dan kini telah membuat tim untuk memburu pelaku," ucapnya.

Setelah kejadian tersebut, Imron dan pihaknya berjanji akan segera menangkap Mulyadi.

"Kami telah membuat empat tim yang terdiri dari Polsek Padalarang dan Polres Cimahi, kini hanya menunggu waktu saja. Karena pelaku dilaporkan telah terlihat oleh keterang saksi di beberapa tempat," ujarnya.

Baca juga: Laporan Janda yang Kemudian Dibunuh Dikabarkan Ditolak Polisi, Kapolres Cimahi Diminta Mengecek

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved