Bertemu Dedi Mulyadi, Ibu Asal Tanjung Priok Curhat Dianggap Najis oleh Anak Kandungnya

Seorang ibu bernama Mursiah (69) asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, nekat datang seorang diri ke Lembur Pakuan

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Bertemu Dedi Mulyadi, Ibu Asal Tanjung Priok Curhat Dianggap Najis oleh Anak Kandungnya 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang ibu bernama Mursiah (69) asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, nekat datang seorang diri ke Lembur Pakuan Subang untuk bertemu Dedi Mulyadi.

Rupanya ibu tersebut sudah tiga kali mencoba datang menemui Dedi Mulyadi, hanya saja baru kali ini ia bisa bertemu langsung. Kedatangannya tersebut untuk menyampaikan rasa kagum pada Dedi yang telah merawat banyak anak asuh salah satunya Caswara.

Menurutnya Caswara beruntung memiliki bapak asuh seperti Dedi Mulyadi. Berbeda dengan Mursiah yang mengaku tidak pernah bertemu dengan sang anak bahkan terusir dari rumahnya sendiri.

Mursiah sendiri memiliki empat orang anak yang kesemuanya telah berumah tangga. Sebelumnya ia tinggal bersama anak laki-laki bungsunya yang berumur 45 tahun. Namun oleh sang anak rumah tersebut dijual dan Mursiah terusir.

Baca juga: Dedi Mulyadi Pergoki Ibu Hamil Anak Keenam Cari Ikan Pakai Perahu Bocor di Cirata

Saat ini ia tinggal dan diurus oleh anak perempuannya yang ketiga di daerah Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

“Yang bungsu itu masih di sekitar Tanjung Priok tapi karena beda aliran dia tidak mau ketemu lagi dengan saya, salaman juga tidak mau,” ucap Mursiah.

Baru lebaran kali ini anak bungsu tersebut datang untuk bertemu. Itupun, kata Mursiah, sang anak bungsu harus beberapa kali ditelepon dan dimarahi oleh kakak-kakaknya.

“Saya gak tahu kenapa sampai seperti itu, beda aliran. Salaman tidak mau, saya selawatan tidak boleh, dengar yang nyanyi tidak boleh, gak boleh tahlil, gak boleh yasinan,” ucapnya.

“Waktu satu rumah juga saya nonton TV tidak boleh. Saya mau cuci pakai mesin cuci gak boleh campur katanya jadi saya pakai ember khusus, jemur juga dipisah,” beber Mursiah.

Selain anak bungsu, anak pertamanya yang seorang perempuan juga tak kunjung pernah menemuinya. Anak pertamanya itu menikah dengan seorang pria dan kini tinggal di Lampung.

“Anak pertama di Lampung ikut aliran itu sama. Mantu saya kalau lagi salat saya di belakangnya ikut jadi makmum langsung berhenti. Mungkin bukan satu aliran, saya najis kali. Sudah lama sekali tidak ketemu anak yang perempuan. Saya pernah ke sana, barang-barang dibuangin,” katanya.

Meski demikian ia merasa bersyukur anak perempuan ketiganya yang berprofesi sebagai guru ngaji mau merawatnya. “Sekarang saya tinggal sama anak perempuan ketiga, itu mah baik banget, itu yang rawat saya,” ucapnya.

Atas dasar itulah Mursiah nekat berkali-kali datang mencari Dedi Mulyadi tak lain untuk mengungkapkan rasa kagumnya. Sebab Kang Dedi Mulyadi mampu mencintai dan merawat banyak anak meskipun bukan anak kandungnya.

Kang Dedi Mulyadi merasa tak habis pikir dengan apa yang diungkapkan ibu tersebut. Menurutnya setiap ajaran atau aliran pasti mengajarkan untuk hormat dan sayang terhadap orang tua.

Baca juga: Dedi Mulyadi : Memaafkan Lebih Berat Dibanding Minta Maaf

“Dulu saya pernah dengar kelompok, aliran yang tidak mengakui orang tua, itu saya anggap cerita politik, ternyata ada betul,” ucap Dedi.

Ia berharap anak-anak Mursiah bisa berkumpul kembali membahagiakan dan merawat orang tuanya di masa tua.

Usai bertemu, Kang Dedi Mulyadi meminta stafnya untuk mengantar sang ibu ke Pesantren Cireok bertemu dengan Caswara dan anak asuh lainnya. Selanjutnya ia juga meminta stafnya untuk mengantar sang ibu ke terminal kembali ke rumahnya di Tanjung Priok.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved