Kajian
Hukum Menikah di Bulan Syawal, Aisyah Dinikahi dan Dicampuri Nabi SAW di Bulan Syawal? Ini Dalilnya
Selain dianjurkan puasa Syawal, ternyata ada juga anjuran menikah di bulan Syawal. Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah di bulan Syawal, berikut dalilnya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Keutamaan bulan Muharram sebagaimana karena ia merupakan pembuka bulan sekaligus tahun baru.
Karena hal tersebut bisa dijadikan bagi Anda yang sudah memiliki pasangan memulai kehidupan baru yakni menikah.
Terlebih, pada bulan Muharram inilah juga Rasulullah SAW menikah Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan dan juga seorang perempuan dari Bani Israel, yaitu Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab.
2. Bulan Safar
Berikutnya bulan Safar juga termasuk bulan baik untuk menikah.
Rasulullah SAW menikahkan putrinya, Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan Safar.
Hal ini sebagaimana pernah disebutkan dalam riwayat, "Sesungguhnya Rasulullah menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah menuju Madinah. (HR. al-Zuhri).
Dari hadis tersebut, para ahli fiqih merumuskan bahwa menikah di bulan Safar hukumnya sunah.
Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani juga mengatakan:
"Dan sunnah menikah di bulan Syawal dan Safar, karena Rasulullah menikahi Aisyah di bulan Syawal dan beliau menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Shafar pada 12 bulan awal sejak hijrah." (Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, hal. 300).
3. Bulan Rabiu Awal
Bulan yang baik untuk menikah juga menurut Islam yakni bulan Rabiul Awal yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Selain keistimewaan bulan kelahiran Nabi, melainkan juga di bulan ini Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah Binti Khuwailid.
Diterangkan dalam sejarah tercatat, saat itu Nabi Muhammad berusia 25 tahun menikahi Khadijah yang berusia 40 tahun pada 10 Rabiul Awal.
4. Bulan Syawal