Sindikat Penipuan CPNS Diringkus, Korban Bayar sampai Rp 600 Juta, Ini Modus Mereka

Kombes M Syamsu Arifin menyampaikan bahwa modus yang dipakai tersangka adalah memakai aplikasi remote access atau remote utilities

Editor: Ravianto
Istimewa/Dok Panselda KBB
(Ilustrasi) Ratusan CPNS dan PPPK KBB saat mengikuti tes. Satgas Anti KKN CPNS Bareskrim Polri menangkap 30 tersangka sindikat kasus kejahatan dan kecurangan dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil atau Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Satgas Anti KKN CPNS Bareskrim Polri menangkap 30 tersangka sindikat kasus kejahatan dan kecurangan dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil atau Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021.

Lalu, bagaimana modus tersangka?

Diketahui, Bareskrim telah menetapkan 30 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Adapun rinciannya 21 orang dari sipil dan 9 orang adalah oknum pegawai negeri sipil (PNS).

Kabagrenops Bareskrim Polri, Kombes M Syamsu Arifin menyampaikan bahwa modus yang dipakai tersangka adalah memakai aplikasi remote access atau remote utilities. 

Ia menuturkan bahwa aplikasi itu adalah perangkat yang dipakai peserta agar komputernya bisa diakses orang lain dari jarak jauh.

Aplikasi itu telah dipasang oleh tersangka dua hari sebelum tes diselenggarakan.

"Modus operandinya mengunakan remote utility, remote access, jadi aplikasi tersebut dimasukkan dalam komputer peserta dua hari sebelum tes diselenggarakan," kata Syamsu di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/4/2022).

Selanjutnya, kata Syamsu, para tersangka diduga bekerja sama dengan oknum pegawai negeri sipil (PNS).

Selain itu, aplikasi itu dipasang ke komputer peserta saat penjagaan petugas lemah.

"Jadi mereka masukkan ke dalam komputer yang akan digunakan, dua hari sebelumnya, melalui petugas BKN, dan dilakukan saat penjagaan yang lemah," ungkap Arifin.

Ia menuturkan bahwa peserta nantinya hanya tinggal berpura-pura mengerjakan soal.

Nantinya, para pelaku yang mengerjakan soal dari jarak jauh.

"Jadi peserta hanya duduk manis dan sesekali menggerakkan kursor saja," pungkas Syamsu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved