Tren Dunia Kerja Masa Depan Akan Sangat Berbeda dengan Masa Kini, AWS dan PJI Gelar Program Ini
Prestasi Junior Indonesia dan AWS menggelar STEAM fot the Future Innovation Camp.
Penulis: Tiah SM | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi perubahan substansial dunia kerja masa depan, Amazon Web Services (AWS) InCommunitiesm, program pemberdayaan masyarakat AWS, bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI), lembaga nirlaba yang fokus mempersiapkan generasi muda untuk bekerja, menginisiasi program edukasi kesiapan kerja STEAM for the Future.
Para pelajar ditantang untuk menciptakan sebuah solusi inovatif terhadap permasalahan di komunitas dengan pendekatan STEAM.
Tim Sapta Eka dari SMAN 71 Jakarta meraih juara pertama dan penghargaan proyek augmented reality/virtual reality paling kreatif dalam ajang STEAM for the Future Innovation Camp.
Dr Juandanilsyah, Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI mengharapkan, institusi pendidikan harus mempersiapkan peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan.
Menurutnya tren dunia kerja masa depan akan sangat berbeda dengan masa kini.
"Hanya sekitar 60 persen lulusan SMA yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan selebihnya langsung bekerja atau berwirausaha," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2022).
Ia mengatakan, program STEAM for the Future ini selaras dengan visi Pemerintah Indonesia untuk pekerjaan masa depan, menciptakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi unggul, cakap memanfaatkan teknologi, dan bermoral yang baik.
Pemerintah Indonesia secara konsisten menggaungkan pengakselerasian implementasi industri 4.0 dan transformasi digital di Tanah Air.
Transformasi dan pergeseran ke industri 4.0 diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar USD133 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2025 dan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Meskipun ada 23 juta pekerjaan yang diprediksi hilang pada tahun 2030, laporan Automasi dan Masa Depan Pekerjaan di Indonesia dari McKinsey & Company menunjukkan teknologi automasi berpeluang menciptakan 27 juta hingga 46 juta lapangan kerja baru.
Sementara itu, Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia mengatakan, partisipasi dalam pembelajaran STEAM yang berbasis pengalaman di usia muda membangun fondasi dan minat yang kuat di mana pengembangan pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan.
"Seiring kemajuan para pelajar melalui tahun-tahun pendidikan, penting untuk memastikan bahwa lulusan dapat memenuhi kebutuhan persyaratan pekerjaan potensial," ujarnya.
Menurut Robert melalui program ini, para pelajar memperoleh pengalaman pertama memahami keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan dan juga berkesempatan untuk melatih keterampilan non teknis (soft skills), seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas.
Acara ini berlangsung secara daring sejak bulan Desember 2021 hingga Maret 2022, inisiatif ini memungkinkan lebih dari 500 pelajar SMA di 15 kota/kabupaten di Indonesia .
Mereka juga dibekali dengan keterampilan dasar pemodelan 3D, pengkodean, dan komputasi melalui praktik pembelajaran berbasis augmented reality dan virtual reality.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/STEAM-for-the-future-innovation-camp.jpg)